Oleh Siswo Kusyudhanto
Dahulu sebelum terjun dalam kegiatan dakwah membantu kegiatan para ustadz, cerita betapa sulitnya mencari dana untuk mendukung kegiatan dakwah saya kira cuma bualan atau keluh kesah saja, namun begitu saya terjun langsung baru tau itu benar-benar nyata.
Pernah beberapa tahun yang lalu saya datang ke seseorang Muslim yang kaya raya, dan sampai saat ini sering datang kepadanya, dia punya beberapa perusahaan dengan omzet mulai ratusan juta sampai milyaran, namun ketika kami mintai sedekah berupa Mushaf ataupun dana sampai hari ini tak satupun Mushaf dia sumbangkan dan tidak serupiahpun dia sumbangkan, sungguh miris.
Pernah beberapa tahun yang lalu saya datang ke seseorang Muslim yang kaya raya, dan sampai saat ini sering datang kepadanya, dia punya beberapa perusahaan dengan omzet mulai ratusan juta sampai milyaran, namun ketika kami mintai sedekah berupa Mushaf ataupun dana sampai hari ini tak satupun Mushaf dia sumbangkan dan tidak serupiahpun dia sumbangkan, sungguh miris.
Mungkin benar juga apa yang dilansir MUI pusat tahun kemarin, kesadaran sedekah umat Muslim di Indonesia sangat minim, bayangkan saja potensi Zakat Mal yang dihitung oleh MUI adalah 200 trilyun pertahun, namun faktanya yang terjadi yang terserap dan tersalurkan hanya 3 triliun rupiah saja, jadi masih ada 197 trilyun didompet dan rekening umat Muslim Indonesia, subhanaallah.
Jika benar demikian bagaimana Islam akan berjaya jika mayoritas Muslim sendiri tidak peduli kepada agamanya?
Jika benar demikian bagaimana Islam akan berjaya jika mayoritas Muslim sendiri tidak peduli kepada agamanya?
Mungkin benar sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam soal ini, umat Muslim di akhir jaman akan musnah, disebabkan keadaan mereka yang seperti buih dilautan, karena cinta dunia dan takut mati.
Semoga Allah Ta'ala menggerakkan hati Muslim di Indonesia untuk tergerak bersedekah mendukung agamanya, aamiin.
Hadits tentang penyakit wahn,
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud).
Sumber referensi Rumoysho.co
No comments:
Post a Comment