Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikisahkan seorang teman kepada saya.
Disebutlah di Kota Pekanbaru ada seorang bandar togel dengan link ke luar negri yang cukup besar usahanya, omzetnya hingga puluhan juta setiap minggunya.
Karena sebuah hal dia mengangkat seorang anak dari Pulau Nias dimana di pulau itu mayoritas non Muslim, dan ketika diangkat menjadi anaknya tentu mengikuti juga agama orang tuanya yakni Islam.
Alhamdulillah ketika si anak tumbuh remaja dia masuk ke sebuah pesantren, dan didalam pesantren dia mendapatkan banyak ilmu tentang agama, namun ketika pulang ke rumah dijumpainya bapak angkatnya masih bergelimang dengan maksiat, terutama dengan kegiatan meraup uang dengan cara judi yakni togel.
Oleh karenanya si anak remaja itu tergerak untuk mendakwahi ayahnya, namun setiap si ayah diingatkan selalu mendapat tanggapan negatif, mulai tidak dihiraukan sama sekali hingga kata kasar meluncur dari mulut ayah angkatnya.
Namun karena si anak sangat sayang kepada ayah angkatnya dia tidak pernah bosan menasehati, dia terus menerus menasehati ayah angkatnya agar meninggalkan segala kemaksiatan. Selain itu dia juga selalu berdoa kepada Allah Ta'ala, agar Allah Ta'ala memberikan hidayah bagi ayah angkatnya itu.
Sampai pada suatu saat si ayah angkat mulai mendengarkan nasehat anaknya itu, perlahan dia mulai berubah, dan akhirnya timbul dalam diri si ayah angkat untuk hijrah dari perbuatan maksiatnya, dan meminta si anak mencarikan pondok pesantren yang dapat dia tinggali guna belajar ilmu agama, tentu si anak senang mendengar hal ini, namun juga dia bingung karena si ayah sudah berumur 50 tahunan dan sangat sedikit pondok pesantren mau menerima santri dengan umur senja seperti itu.
Akhirnya setelah berusaha mencari info, akhirnya si anak mendapat informasi ada pondok pesantren yang dapat menerima orang tua, dan akhirnya si ayah tinggal disebuah pondok pesantren untuk menuntut ilmu, dan kabar terakhir si ayah angkat sudah meninggalkan segala maksiat yang selama ini merupakan hobby baginya, terutama judi.
Belajar dari kisah ini pelajaran yang dapat kita petik adalah, jangan pernah bosan untuk mengajak kepada jalan Allah Ta'ala, dan jangan pernah berhenti berdoa, karena hidayah mutlak adalah milik pemilikNya, yakni Allah Ta'ala, hanya Allah Ta'ala yang mampu membisikkan hidayah dihati seorang manusia, waallahua'lam.
Allah berfirman dalam kisah Luqman,
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
No comments:
Post a Comment