Oleh Siswo Kusyudhanto
Melihat beberapa teman berusaha istiqomah diatas ketaatan untuk beramal ibadah, dan berusaha bertaubat dari kemaksiatan serta penyimpangan di masa lalu bikin hati haru, dan menjadi pelajaran penting untuk saya pribadi.
Ada seorang teman yang berusaha sekuat tenaga lepas dari perkara-perkara riba yang masih melekat padanya, ada teman yang berusaha lepas dari menikmati musik, ada juga teman yang menjauhi pacaran, dan seterusnya. Dari sekian banyak teman yang berusaha hijrah ada satu kisah seorang akhwat yang dulu suka melakukan maksiat dan saat ini berusaha bertaubat, salah satu yang membekas dari perbuatannya di masa lalu adalah tato dibagian tubuhnya, karena untuk menghilangkan tato dia takut merasa kesakitan sehingga saat ini masih juga dia bertato meskipun dia sudah berhijab syar'i dan juga bercadar, dan dia selalu berusaha istiqomah diatas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, meskipun lingkungan disekitarnya mencibirnya, MasyaAllah.
Ada seorang teman yang berusaha sekuat tenaga lepas dari perkara-perkara riba yang masih melekat padanya, ada teman yang berusaha lepas dari menikmati musik, ada juga teman yang menjauhi pacaran, dan seterusnya. Dari sekian banyak teman yang berusaha hijrah ada satu kisah seorang akhwat yang dulu suka melakukan maksiat dan saat ini berusaha bertaubat, salah satu yang membekas dari perbuatannya di masa lalu adalah tato dibagian tubuhnya, karena untuk menghilangkan tato dia takut merasa kesakitan sehingga saat ini masih juga dia bertato meskipun dia sudah berhijab syar'i dan juga bercadar, dan dia selalu berusaha istiqomah diatas ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, meskipun lingkungan disekitarnya mencibirnya, MasyaAllah.
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah mengatakan, "Jika Allah Ta’ala sudah menyesatkan seseorang kemudian 1000 ustadz atau kyai dikirim kepadanya untuk menasehati dia maka tak akan dapat merubahnya sedikitpun ke arah yang lebih baik, atau sebaliknya jika Allah Ta’ala sudah memberi hidayah kepada seseorang jika kemudian dikirim 1000 preman kepadanya untuk membuat dirinya sesat tak akan sedikitpun dapat menyesatkannya. Oleh karena itu kewajiban kita untuk selalu berdoa kepada Allah Ta’ala agar selalu diberikan hidayahNya, dan dijauhkan dari jalan kesesatan, waallahua'lam . "
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]
No comments:
Post a Comment