Oleh Siswo Kusyudhanto
Dengan adanya edaran larangan memakai cadar bagi Muslimah diseluruh instansi pendidikan pemerintah merupakan bentuk kesuksesan para tokoh liberal dalam mengarahkan cara berfikir masyarakat kita yang majemuk ke arah pemikiran liberal.
Dengan alasan membangun Islam yang moderat dan bhineka Tunggal Ika, juga membentuk umat Muslim yang Pancasilais.
Sebenarnya dengan pelarangan memakai cadar itu sendiri adalah bentuk pelanggaran kepada Pancasila, dengan azas bhineka tunggal ikanya.
Bhinneka Tunggal Ika dalam kamus2 istilah dijelaskan adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam".
Dengan alasan membangun Islam yang moderat dan bhineka Tunggal Ika, juga membentuk umat Muslim yang Pancasilais.
Sebenarnya dengan pelarangan memakai cadar itu sendiri adalah bentuk pelanggaran kepada Pancasila, dengan azas bhineka tunggal ikanya.
Bhinneka Tunggal Ika dalam kamus2 istilah dijelaskan adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam".
Maka kalau ada pemaksaan seluruh Muslimah agar tidak bercadar sama saja itu tindakan menyeragamkan cara berpakaian bagi wanita yang beragama Islam, kalau semua gak pakai cadar lalu dimana keragamannya?.
Jika alasan nasionalisme juga alasan yang aneh, karena tidak ada jaminan sedikitpun bahwa wanita yang tidak bercadar lebih nasionalis dari yang bercadar, bisa jadi wanita yang bercadar lebih semangat mati syahid demi negri ini dari wanita yang gak bercadar.
Aneh juga rasanya kalau cadar dianggap sebuah kesesatan, sementara wanita yang mengumbar aurat, memicu syahwat di media televisi, joget diatas panggung, menampakkan aurat dilembar majalah dan koran, berbuat mesum di media internet dianggap sebuah kewajaran.
Padahal ulama lintas madzhab menghukumi cadar adalah sunnah dan menjadi wajib ketika wajah dibalik cadar itu punya potensi menimbulkan syahwat bagi lelaki non mahram yang melihatnya.
Padahal ulama lintas madzhab menghukumi cadar adalah sunnah dan menjadi wajib ketika wajah dibalik cadar itu punya potensi menimbulkan syahwat bagi lelaki non mahram yang melihatnya.
Kaum liberal telah berhasil menjungkir balikkan logika dan syariat sedemikian rupa sehingga terasa benar dalam masyarakat yang mayoritas awam akan agamanya.
Semoga umat ini selamat dari gaya pemikiran kaum liberal, agar agama ini tidak musnah dimuka bumi, aamiin.
Mari kita perdalam ilmu syar'i agar Islam ini terjaga syariatnya, dan tidak dikemudian hari tinggal namanya saja ISLAM namun isinya adalah aqidah dan amalan orang kafir.
Mari kita perdalam ilmu syar'i agar Islam ini terjaga syariatnya, dan tidak dikemudian hari tinggal namanya saja ISLAM namun isinya adalah aqidah dan amalan orang kafir.
No comments:
Post a Comment