Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu yang lalu ada seorang ustadz yang katanya ahli hadist lulusan luar negeri didepan jamaahnya mengatakan bahwa "salafi wahabi antek yahudi dan amerika, dan upaya menghancurkan Islam dari dalam" , pernyataan itu sempat membuat banyak teman jamaah kajian Sunnah marah, saya yakin pernyataan itu itu disebabkan pahamnya merasa terusik dan fitnah itu adalah upaya membendung makin meluasnya kajian Sunnah di negri ini.
Karena fitnah itu sebagian ingin melampiaskan amarahnya, dan ingin membalas perkataan bathil itu, namun seperti yang disampaikan para ustadz agar tidak membalas sesuatu yang buruk dengan balasan yang buruk juga.
Karena fitnah itu sebagian ingin melampiaskan amarahnya, dan ingin membalas perkataan bathil itu, namun seperti yang disampaikan para ustadz agar tidak membalas sesuatu yang buruk dengan balasan yang buruk juga.
Seperti Ustadz Maududi Abdullah sampaikan, "jika ada seseorang mengatakan buruk tentang kita, memfitnah kita, mengatakan buruk tentang kita, atau bahkan berbuat kasar kepada kita, lalu itu kita balas dengan perbuatan buruk yang sama, pertanyaannya, apa bedanya kita dengan dia soal keburukan akhlak?, kalau kita balas keburukan serupa pasti sama saja buruknya akhlak kita dengan dia. Maka ketika ada seseorang berbuat buruk kepada kita jangan balas dengan perbuatan buruk yang sama, buat akhlak kita lebih baik darinya, balas keburukan dengan sesuatu yang lebih baik. "
Alhamdulillah berkat nasehat para ustadz, fitnah kepada Dakwah Sunnah sejauh ini tidak berpengaruh banyak kepada perkembangan pada jumlah pengikut paham Sunnah, justru fitnah-fitnah itu membuat orang makin penasaran untuk mencari kebenarannya, dan mereka temui kenyataan bahwa fitnah yang mereka dengar selama ini hanya kebohongan semata.
Justru didalam masyarakat sikap para jamaah kajian Sunnah yang jauh dari sifat anarkis, jauh dari sifat melawan pemerintah, jauh dari membuat kegaduhan publik, dan sebaliknya banyak melakukan amal ibadah menjadi identitas khusus bagi para pemahaman Sunnah. Mungkin juga ini yang menjadi magnet bagi banyak orang ingin belajar paham Ahlu Sunnah Manhaj Salaf.
Justru didalam masyarakat sikap para jamaah kajian Sunnah yang jauh dari sifat anarkis, jauh dari sifat melawan pemerintah, jauh dari membuat kegaduhan publik, dan sebaliknya banyak melakukan amal ibadah menjadi identitas khusus bagi para pemahaman Sunnah. Mungkin juga ini yang menjadi magnet bagi banyak orang ingin belajar paham Ahlu Sunnah Manhaj Salaf.
Hal ini dapat dilihat makin ramainya kajian-kajian berbasis Sunnah di berbagai daerah, dan makin luasnya media berbasis Sunnah seperti televisi dan radio atau juga media berbasis Internet yang diikuti oleh umat Muslim di Indonesia.
Semoga Allah Ta'ala selalu memenangkan dakwah ini, dan mampu mengajak umat Muslim kembali kepada jalan Allah dan RasulNya. Semoga dakwah ini mampu mengajak umat untuk meninggalkan pemahaman menyimpang seperti khawarij, kesyirikan dan kebid’ahan yang banyak terjadi dalam masyarakat, aamiin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لن تزال طائفة من أمتي منصورين لا يضرهم من خذلهم حتى تقوم الساعة
“Tidak henti-hentinya sekelompok dari umatku yang mendapat pertolongan ( dari Alloh ) tidak ada yang bisa membahayakan mereka siapapun yang menelantarkan mereka hingga tegaknya kiamat “ ( Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya 5/34, Tirmidzi dalam Sunannya 4/485 , dan Ibnu Majah dalam Sunannya 1/5 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Sunan Ibnu Majah ).
Referensi "Kasih Sayang Manhaj Salaf", oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di Rumoysho.co
Foto tabligh akbar di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru
No comments:
Post a Comment