Oleh Siswo Kusyudhanto
Tadi sore saat Ashar saya sempatkan shalat di sebuah masjid yang tahun kemarin kami sumbang beberapa buku saku mengenai shalat, juga kami sumbang poster bagaimana wudhu dan shalat sesuai Sunnahnya, dan saya lihat banyak perubahan pada jamaah masjid ini, dulu di masjid tersebut jika kita dekatkan kaki kita saat Shalat berjamaah pasti dihindari, padahal syarat sempurnanya shalat berjamaah adalah rapatnya posisi makmum. Alhamdulillah sekarang di masjid itu sudah terpola jamaahnya mengikuti Sunnahnya, rapat antara jamaah satu dan lainnya. Demikian juga dulu selesai shalat shalat berjamaah maka setelahnya ada dzikir berjamaah, alhamdulillah di masjid itu sudah tidak ada lagi hal demikian, namun imam dan makmum berdzikir masing2 mengikuti amalan Sunnahnya.
Benar kata para ustadz, dakwah harus dengan cara yang baik, kami tidak katakan melafadzkan usholi sebelum shalat adalah bid’ah, kami juga tidak mengatakan bahwa shaf shalat berjamaah renggang adalah keburukan, kami juga tidak katakan dzikir berjamaah adalah amalan bid'ah, namun kami beri buku tentang shalat, kami pasang posternya agar ilmu dari buku yang kami berikan juga ilmu dari poster panduan shalat berjamaah sampai kepada para pembacanya.
Alhamdulillah berkat usaha dakwah yang tepat, juga kemudahan yang diberikan oleh Allah Ta’ala ada buah dari apa yang kami lakukan , waallahua'lam.
Semoga dari peristiwa tersebut kami dan teman-teman yang membaca posting ini dapat mengambil pelajaran penting soal dakwah, aamiin.
Benar kata para ustadz, dakwah harus dengan cara yang baik, kami tidak katakan melafadzkan usholi sebelum shalat adalah bid’ah, kami juga tidak mengatakan bahwa shaf shalat berjamaah renggang adalah keburukan, kami juga tidak katakan dzikir berjamaah adalah amalan bid'ah, namun kami beri buku tentang shalat, kami pasang posternya agar ilmu dari buku yang kami berikan juga ilmu dari poster panduan shalat berjamaah sampai kepada para pembacanya.
Alhamdulillah berkat usaha dakwah yang tepat, juga kemudahan yang diberikan oleh Allah Ta’ala ada buah dari apa yang kami lakukan , waallahua'lam.
Semoga dari peristiwa tersebut kami dan teman-teman yang membaca posting ini dapat mengambil pelajaran penting soal dakwah, aamiin.
Beberapa waktu yang lalu saya banyak dinasehati oleh Ustadz Firdaus Baasyir, beliau pimpinan Pondok Pesantren Al Markiz, pondok yang diperuntukkan bagi kaum kurang mampu, beliau mengatakan, "banyak dakwah dalam masyarakat dari kalangan pemaham Salaf menemui kegagalan, penyebab utamanya mereka tidak dilandasi akhlak yang mulia dalam menyampaikan yang hak, padahal yang disampaikan adalah benar, disertai hujjah dari Alquran dan hadist sahhih, namun karena tidak disertai bagusnya akhlak akhirnya yang mereka sampaikan ditolak sebelum mereka yang awam dengar dan ketahui. "
Allah Ta’ala berfirman,
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)
ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah (lemah lembut) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125)
NB:terima kasih banyak kepada para donatur yang menyumbang sebagian rizkinya untuk dakwah kami, juga terima kasih kepada para ustadz yang telah memberikan banyak masukan, dan yang utama terima kasih kepada Allah Ta’ala yang telah memberi berjuta nikmat
No comments:
Post a Comment