Oleh Siswo Kusyudhanto
Sering kali jika disampaikan dalila bahwa musik haram banyak orang menyangkal, " Kalau Musik Haram dalam Islam, terus hiburan untuk orang Islam apa dong?', saya jawab singkat, " Hiburan orang Islam ya dzikir".
Lalu saya jelaskan penjelasan mengenai hal ini dari Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah tentang hal ini, kata ustadz Rahimahullah banyak orang keliru dalam usaha mereka mencari kebahagiaan, mereka pergi jauh kesebuah tempat wisata untuk mencari kebahagiaan, namun hanya kebahagiaan sesaat yang didapatkan, ada orang pergi ke diskotik atau cafe untuk mencari kebahagiaan, namun hanya sesaat kebahagiaan yang dia dapatkan, ada orang menggunakan narkoba dan minum minuman keras untuk mencari kebahagiaan dan melupakan beban hidupnya, namun hanya kesenangan sesaat yang dia dapatkan selanjutnya dia hidup dalam kegelisahaan.
Dan banyak lagi kisah seperti ini, banyak orang keliru dalam mencari kebahagiaan, dan kemudian ternyata dia tidak dapatkan seperti yang ia inginkan.
Kata beliau rahimahullah, kebahagiaan sejati seorang manusia hanya dia dapatkan ketika dia beriman kepada Allah Azza wa jalla, mentauhidkan Allah Azza wa Jalla, kemudian dia selalu berdzikir mengingat Allah Azza wa Jalla, mengagungkan nama-nama Allah Azza wa Jalla dalam dzikirnya, dan Allah Azza Wa Jalla limpahkan kebahagiaan dengan ketenangan jiwanya.
Oleh karenanya pentingnya ilmu tauhid dan makna nama-nama yang dipunyai oleh Allah Azza wa Jalla.
Waallahua'lam.
Oleh karenanya pentingnya ilmu tauhid dan makna nama-nama yang dipunyai oleh Allah Azza wa Jalla.
Waallahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Sumber Referensi, "Menggapaia Ketenangan Hati dengan Mengingat Allah", karya Ustadz Abdullah Taslim di muslim.or
No comments:
Post a Comment