Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan, "kenapa kita diwajibkan untuk selalu meminta hidayah kepada Allah Azza Wa Jalla?", Karena banyak orang yang sehat, punya kemampuan secara fisik dan waktu namun sulit bagi mereka beramal ibadah, sulit bagi mereka Istiqomah diatas ketaatan kepada Allah dan RasulNya.
Ada orang yang sehat, punya kesempatan untuk melakukan shalat subuh berjamaah namun masih lelap dalam tidurnya, karena bangun pagi sangat berat baginya, namun giliran ada acara senam pagi dia mampu melakukan bagnun pagi dan untuk senam pagi, maka bagi kita yang sanggup melakukan nya seharusnya selalu bersyukur dan selalu meminta hidayah kepada Allah Azza Wa Jalla agar Istiqomah punya keringanan bangun pagi dan mampu melakukan shalat subuh.
Ada orang yang sehat, punya kesempatan untuk melakukan shalat subuh berjamaah namun masih lelap dalam tidurnya, karena bangun pagi sangat berat baginya, namun giliran ada acara senam pagi dia mampu melakukan bagnun pagi dan untuk senam pagi, maka bagi kita yang sanggup melakukan nya seharusnya selalu bersyukur dan selalu meminta hidayah kepada Allah Azza Wa Jalla agar Istiqomah punya keringanan bangun pagi dan mampu melakukan shalat subuh.
Atau ada orang yang bertahun-tahun mencari nafkah dari pekerjaannya yang masuk perbuatan riba, seperti karyawan bank ribawi atau karyawan sebuah leasing ribawi, selama tidak ada hidayah bagi orang itu maka dia akan berat meninggalkan pekerjaannya itu.
Atau ada orang yang sangat menyukai jimat dan ngalap berkah ke kuburan-kuburan orang yang dianggap suci, maka selama tidak ada hidayah kepadanya dia akan terjebak amalan2 kesyirikannya sampai Allah Ta'ala memberikan hidayah kepadanya untuk meninggalkan amalan2 syiriknya dan menegakkan Tauhid.
Dan banyak contoh lagi dimana menunjukkan bahwa hidayah sangatlah penting, sangat mahal, dan kewajiban kita untuk selalu meminta hidayah kepada Allah Azza Wa Jalla.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Allah Azza Wa Jalla berfirman :
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).
Sungguh saudaraku, nikmat berada di atas shiratal mustaqim adalah nikmat yang agung bagi seorang hamba.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si’di rahimahullah menjelaskan : “Hidayah mendapat petunjuk shiratal mustaqim adalah hidayah memeluk agama Islam dan meninggalkan agama-agama selain Islam. Adapun hidayah dalam meniti shiratal mustaqim mencakup seluruh pengilmuan dan pelaksanaan ajaran agama Islam secara terperinci. Doa untuk mendapat hidayah ini termasuk doa yang paling lengkap dan paling bermanfaat bagi hamba. Oleh karena itu wajib bagi setiap orang untuk memanjatkan doa ini dalam setiap rakaat shalat karena betapa pentingnya doa ini” (Taisiirul Kariimir Rahman)
Sumber Referensi, "Shiratal Mustaqim Petunjuk Jalan yang Lurus", karya Ustadz Dr. Andika Minaoki di muslim.or id
No comments:
Post a Comment