Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada seorang ustadz bercerita, suatu saat beliau buka kelas bacaan Al-Qur'an disebuah daerah, kelas ini gratis bagi siapa saja boleh mengikutinya, dan ustadz tersebut bersedia datang setiap jadwal kelas meskipun cukup jauh dari rumahnya, bahkan ustadz tersebut sediakan buku dan mushaf gratis bagi peserta, semua dilakukan beliau agar budaya membaca Al-Qur'an menjadi kebiasaan masyarakat disana, dan sekaligus mendakwahkan Dakwah Sunnah kepada masyarakat.
Namun apa yang diusahakan oleh Ustadz tersebut tidak mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat sekitarnya, yang datang ke kelas bacaan Al-Qur'an itu semula cuma 5 orang selisih seminggu kemudian tinggal 2 orang yang ikut dan akhirnya tidak ada sama sekali, dan bubar, subhanallah.
Jadi teringat seorang teman yang di Amerika, tepatnya di Ohio, dia sangat ingin dapat membaca Al-Qur'an dengan lancar dan benar sesuai kaidah tajwidnya, namun karena lingkungan tempat tinggalnya sangat sulit mencari guru ngaji, akhirnya dia mencari lewat kenalannya, akhirnya usahanya berhasil, dia mendapatkan guru ngaji yang mumpuni, namun sayang tinggalnya sangat jauh dari rumahnya yakni di Maryland, sekitar 5 jam perjalanan naik mobil via tol.
Karena jauh maka cara belajarnya via telepon, dan tentu saja sangat sulit ngaji dengan cara demikian karena sang guru tidak tau gerak bibir si teman ini, dan juga tidak mendengar suara si murid dengan jelas, kadang jika sering terjadi kesalahan baca sampai siguru ngaji minta menggunakan video call demi lancarnya proses belajar mengajar bacaan Al-Qur'an ini.
MasyaAllah, demikian kontrasnya dua keadaan diatas, satu sisi ada kelas bacaan Al-Qur'an yang tersedia dengan gratis, dekat dan mudah, ustadznya mau berkorban demi kelas itu, namun pesertanya sulit didapatkan, sementara yang sulit sarana prasarana dalam belajar bacaan Al-Qur'an justru sekuat tenaga agar dapat membaca dengan lancar dengan benar.
Memang benar adanya hidayah mutlak milik Allah Azza Wa Jalla, bahkan sekelas Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam tidak dapat memberikan hidayah, pemberiNya hanya Allah Azza Wa Jalla, Dia paling tau dimana hidayah diletakkan kepada hati seseorang.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]
No comments:
Post a Comment