Oleh Siswo Kusyudhanto
Giliran diajak demo membela Kalimat Tauhid katanya, semangatnya luar biasa. Segala upaya dan dana dikerahkan untuk ikut aksi itu, rela jalan kaki jauh, rela berhutang untuk ongkos perjalanan, rela beli bendera lafadz tauhid, topi lafadz tauhid, kaos lafadz tauhid dan seterusnya.
Sementara dalam kehidupannya masih percaya berkah kuburan seorang yang dianggap alim dan ngalap berkah disana, masih suka pakai jimat, pakai ilmu kebal, dan seterusnya.
Atau juga suka mengamalkan amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dan para sahabat beliau alias bid'ah.
Juga dalam kehidupan sehari-hari bergelimang dengan riba yang jelas diharamkan dan diperangi Allah dan RasulNya.
Dan seterusnya, banyak pelanggaran syariat Allah dan RasulNya dalam kehidupannya.
Atau juga suka mengamalkan amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dan para sahabat beliau alias bid'ah.
Juga dalam kehidupan sehari-hari bergelimang dengan riba yang jelas diharamkan dan diperangi Allah dan RasulNya.
Dan seterusnya, banyak pelanggaran syariat Allah dan RasulNya dalam kehidupannya.
Padahal membela agama yang benar adalah menegakkan Tauhid dan Sunnah, dan memberantas Syirik, Bid'ah dan maksiat, mulai dari diri sendiri dan keluarga, InsyaAllah.
Dan tentu tidak ada jalan lain membela kalimat tauhid yang benar adalah belajar ilmunya, bagaimana makna Tauhid sesungguhnya, bagaimana konsekuensi dari kalimat Tauhid, juga rukun-rukunnya dan seterusnya, kemudian berusaha mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, ini adalah cara yang paling benar membela kalimat Tauhid.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Allah berfirman,
ﻓَﺎﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﺇِﻟَٰﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ
“Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah…” [Muhammad: 19]
Allah juga berfirman,
ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
“Melainkan mereka yang mengakui kebenaran, sedang mereka orang-orang yang mengetahui (mengilmui).” [Az-Zukhruf: 86]
Sumber Referensi, " Membela Kalimat Tauhid adalah dengan cara mengilmuinya", karya Ustadz Dr. Raehanul Bahraen di Muslim.or
No comments:
Post a Comment