Oleh Siswo Kusyudhanto
Saya hampir menangis dihadapan seorang teman ketika dia bertanya, "ya akhi saya sudah banyak melakukan banyak dosa dimasa lalu, saya dulu suka minum minuman keras, kumpul kebo dengan beberapa wanita, mengubur janin bayi dari hubungan gelap dengan seorang wanita dan banyak lagi dosa besar yang saya lakukan. Kemudian saat ini saya bertaubat dan berusaha istiqomah dalam amal ibadah, apakah amalan saya sekarang kira-kira dapat melunasi dosa-dosa saya dimasa lalu? ", lalu saya jawab, " saya juga gak tau ya akhi, dosa saya tidak lebih kecil dari antum, yang dapat kita lakukan hanya usaha berusaha Istiqomah diatas amal ibadah dan berharap Allah Azza Wajalla mengampuni dosa-dosa kita. "
Jadi ingat kajian Ustadz Maududi Abdullah, beliau mengatakan," tak ada jaminan sedikitpun satu saja shalat kita diterima Allah Azza Wajalla, juga tak ada jaminan sedikitpun sedekah kita diterima oleh Allah Azza Wa Jalla, tak ada sedikitpun jaminan puasa kita diterima oleh Allah Azza Wa Jalla dan seterusnya.
Dan disisi lain kita juga tidak pernah tau apakah Allah Azza Wa Jalla mengampuni dosa-dosa atas perbuatan yang pernah kita kerjakan. Maka menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu bertaubat, mohon ampunan atas dosa kita setiap saat, karena lebih banyak dosa yang tidak kita ketahui daripada dosa yang kita ketahui, juga kita wajib berusaha istiqomah diatas amal ibadah.
Kemudian setelah itu kita berharap kepada Allah Azza Wa Jalla agar mengampuni dosa-dosa kita serta berharap Allah Azza Wajalla menerima amal ibadah yang kita sudah kerjakan, hanya itu yang dapat kita lakukan, waallahua'lam. "
Dan disisi lain kita juga tidak pernah tau apakah Allah Azza Wa Jalla mengampuni dosa-dosa atas perbuatan yang pernah kita kerjakan. Maka menjadi kewajiban bagi kita untuk selalu bertaubat, mohon ampunan atas dosa kita setiap saat, karena lebih banyak dosa yang tidak kita ketahui daripada dosa yang kita ketahui, juga kita wajib berusaha istiqomah diatas amal ibadah.
Kemudian setelah itu kita berharap kepada Allah Azza Wa Jalla agar mengampuni dosa-dosa kita serta berharap Allah Azza Wajalla menerima amal ibadah yang kita sudah kerjakan, hanya itu yang dapat kita lakukan, waallahua'lam. "
Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [al Zalzalah / 99:7-8].
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. [al Mujaadilah / 58 : 6].
No comments:
Post a Comment