.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abdullah Zaen mengatakan," dalam sebuah hadist disebut kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, dikarena mereka tidak ada rasa bersyukur terhadap suami mereka. Ketidak syukuran seorang wanita diawali dari pelitnya perasaannya kepada suaminya, semisal pada suatu saat suami membawa sebuah baju yang dibelinya untuk istrinya tampa memberitahu sebelumnya, dia ingin pemberiaannya itu menjadi surprise, kejutan bagi sang istri, namun ketika sampai dirumah ketika hadiah itu dibuka oleh si istri harapan suami agar istrinya gembira seketika sirna karena si istri justru menghina hadiah baju itu, -bajunya jelek sekali, apa ini pak kain SERBET !!!-, subhanaAllah, seketika sisuami merasa dihina dan direndahkan sedemikian rupa, tentu sisuami mejadi sakit hati. Harusnya jika seorang wanita kaya perasaan ketika menerima hadiah dari suami demi menjaga perasaan suami dia akan memuji baju itu, bagus sekali bajunya, meskipun dalam hati mungkin dia mengingkarinya, kemudian esoknya baju itu dipakai setiap saat, dipakai untuk mencuci, memasak didapur sampai juga dipakai untuk tidur. Padahal maksudnya dipakai terus oleh siistri itu agar baju itu cepat rusak dan berharap agar dibelikan baju baru lagi, namun suami melihat si istri memakai baju pemeberiannya tentu merasa senang, karena ternyata istrinya sangat menyukai pemberiannya, waallahua'lam."
Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907).
Yang dimaksud kufur dalam hadits bukanlah maksudnya keluar dari Islam. Namun yang dimaksud adalah kufronul huquq, yaitu istri tidak mau memenuhi kewajiban terhadap suami. Jadi maksudnya bukanlah kufur terhadap Allah. Ini menunjukkan celaan bagi wanita yang dimaksud dalam hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 192.
Yang dimaksud kufur dalam hadits bukanlah maksudnya keluar dari Islam. Namun yang dimaksud adalah kufronul huquq, yaitu istri tidak mau memenuhi kewajiban terhadap suami. Jadi maksudnya bukanlah kufur terhadap Allah. Ini menunjukkan celaan bagi wanita yang dimaksud dalam hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 192
Sumber referensi rumaysho.kenapa-wanita-banyak-masuk-neraka., karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
No comments:
Post a Comment