Tuesday, May 23, 2017

Kita masuk istighfar yang mana?


Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, " selesai shalat kita disyariatkan untuk mengucapkan istighfar sebelum doa lainnya, kenapa selesai melakukan shalat yang merupakan bentuk ketaatan kepada Allah justru disyariatkan beristighfar?, Ini sebenarnya adalah isyarat dan pelajaran bagi kita bahwa setelah melakukan perintah Allah yakni shalat kita minta ampun kepadaNya, karena kita takut apa yang kita kerjakan seperti shalat tidak sempurna, tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Allah. Ini istighfarnya orang khusus, karena orang khusus mereka takut apa yang mereka kerjakan dianggap kurang sempurna oleh Allah Azza Wa Jalla, sehingga mereka memohon ampunan kepada Allah atas kekurangan itu. Sementara istighfarnya orang awam adalah dilafadzkan setelah melakukan sebuah kemaksiatan. Namun jika suatu saat kita sudah melakukan sebuah kemaksiatan, namun tidak merasa bersalah dan tidak beristighfar sejatinya hal demikian menunjukkan bahwa kita lebih awam dari orang awam, waallahua'lam."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307).
Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702).
Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan bahwa makna hadits di atas, yaitu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan malas beliau membacanya seperti itu. Artinya, beliau rutin terus mengamalkan dzikir istighfar setiap harinya. Lihat Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, 17: 22.
Sumber referensi, "Perintah memperbanyak istighfar." Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc.di web rumaysho.co.id

No comments:

Post a Comment