Beragama hanya ikut-ikutan dan karena keturunan akan mudah disesatkan.

Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, " kalau ingin selamat di dunia dan akhirat tidak ada cara lain kecuali beragama secara benar, mempelajari ilmu syar'i dan mengamalkan dalam kehidupan. Jika dalam beragama hanya bermodal ikut-ikutan dan bergama karena keturunan, niscaya orang-orang seperti ini akan mudah disesatkan oleh kaum kafirin dan para penyeleweng agama. Orang-orang yang beragamakarena ikut-ikutan dan karena keturunan mudah ditanamkan keraguan atas agamanya, mereka makanan empuk bagi kaum orientalis, akhirnya paham bahwa agama itu sama saja, atau propaganda jangan terlalu fanatik dalam beragama, atau semacamnya mudah ditanamkan kehati dan benak mereka. Akhirnya muncul perilaku yang menyesatkan dikalangan umat muslim, ada orang tua yang beragama Islam membiarkan anak gadisnya dinikahi lelaki kafir dengan alasan- khan semua agama sama-, ini jelas pemahaman bathil, karena jika semua agama sama lalu kenapa Allah Azza Wa Jalla berfirman bahwa agama yang hak dimata Allah Azza Wa Jalla hanya ISLAM?".
Maka wajib bagi kita beragama secara benar, mengetahui syariat dalam agama dengan cara mempelajarinya dan kemudian mengamalkannya, dengan demikian kita akan sulit disesatkan, waallahua'lam."

Sapi Betina (Al-Baqarah):208 -
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."

Sapi Betina (Al-Baqarah):120 -
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):19 -
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya."