Kemarin saat kajian di Masjid Raudhatul Jannah, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal menyampaikan kekagetannya ketika mengetahui kelas "pra nikah" yang diadakan oleh Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru untuk membekali para ikhwan dan akhwat yang punya rencana menikah agar mengetahui bagaimana bentuk keluarga Islam yang sesuai syariat hanya diikuti oleh 40 orang ikhwan namun diikuti oleh 200an akhwat, kata beliau, "kok sedikit sekali ikhwan yang ikut kelas pra nikah ini?, dan banyak sekali akhwat yang ikut kelas ini?. Hal ini menunjukkan banyak ikhwan yang takut untuk menikah, dan kebanyakan biasanya ketakutan mereka karena menimbang dari sisi ekonomi saja, semisal diantara mereka sudah bekerja namun hanya cukup untuk kebutuhan diri sendiri, dan mereka menggunakan logikanya hitungan matematika, jika gaji penghasilan seperti ini hanya pas-pasan untuk dirinya sendiri bagaimana mungkin akan cukup untuk menafkahi istri?,. Ketahuilah ini pemikiran keliru, karena rizki datangnya dari Allah Azza Wajalla, yakinlah bahwa rizki akan mengalir sesuai dengan keadaan kita, percayalah bahwa Allah Azza Wajalla menjamin rizki kita ketika sudah menikah, tinggalkan cara berfikir pesimis seperti itu." lalu beliau menceritakan ketika menikah dulu, beliau menikah ketika seminggu setelah wisuda dan belum memiliki pekerjaan, dan alhamdulillah rizki mengalir terus ketika sudah menikah, karena pemberi rizki satu-satunya adalah Allah Azza Wajalla.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ، فَقَدِ اسْـتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْـنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِيْمَـا بَقِيَ.
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”- Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab ash-Shahiihah (no. 625).
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”- Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab ash-Shahiihah (no. 625).
No comments:
Post a Comment