Baca sebuah posting, tentang seorang wanita yang minta cerai karena sisuami jarang2 shalat, dilain posting ada lagi wanita yang minta cerai karena si suami hobby amalan2 kesyirikan dan mungkin banyak cerita seperti ini dalam masyarakat kita, jadi ingat kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah.
Dalam sebuah kajian seorang akhwat bertanya kepada Ustadz Syafiq Reza Basalamah, bunyi pertanyaannya, " ya Ustadz saya seorang istri, dan suami saya sangat jauh dari pemahaman Sunnah yang sahhih, dia suka berbuat kesyirikan seperti percaya jimat dan perbuatan syirik dengan mencari keberkahan ke tempat-tempat yang dianggap mendatangkan berkah, bagaimana menyikapi perbuatan suami saya ini?', ustadz menjawab, " SubhanaAllah, Maha Suci Allah, harusnya hal ini menjadi koreksi diri sendiri, bukankah dulu antum yang memilih suami adalah antum sendiri?, dan sekarang inilah akibat dari pilihan itu, makanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam menyuruh kita dalam memilih pasangan diantara kriteria2 lain agama adalah kriteria yang diutamakan, namun jika sudah terlanjur demikian ajak dia ke paham Sunnah yang benar dengan mengajak ke kajian-kajian Sunnah, sering mengingatkan dan menasehatinya, dan ajak suami anda kepada pergaulan yang baik, semisal punya saudara yang sudah ngaji Sunnah, dorong agar bergaul dengannya, agar tertular pemahaman yang benar, dengan demikian diharapkan suami antum meninggalkan perbuatan2 kesyirikannya, dan yang utama adalah selalu doakan, semoga dengan doa kita Allah Azza Wajalla berikan hidayahNya kepada suami antum agar berubah kearah yang lebih baik, semoga Allah Azza Wajalla memudahkan usaha antum, aamiin."
Dalam sebuah kajian seorang akhwat bertanya kepada Ustadz Syafiq Reza Basalamah, bunyi pertanyaannya, " ya Ustadz saya seorang istri, dan suami saya sangat jauh dari pemahaman Sunnah yang sahhih, dia suka berbuat kesyirikan seperti percaya jimat dan perbuatan syirik dengan mencari keberkahan ke tempat-tempat yang dianggap mendatangkan berkah, bagaimana menyikapi perbuatan suami saya ini?', ustadz menjawab, " SubhanaAllah, Maha Suci Allah, harusnya hal ini menjadi koreksi diri sendiri, bukankah dulu antum yang memilih suami adalah antum sendiri?, dan sekarang inilah akibat dari pilihan itu, makanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam menyuruh kita dalam memilih pasangan diantara kriteria2 lain agama adalah kriteria yang diutamakan, namun jika sudah terlanjur demikian ajak dia ke paham Sunnah yang benar dengan mengajak ke kajian-kajian Sunnah, sering mengingatkan dan menasehatinya, dan ajak suami anda kepada pergaulan yang baik, semisal punya saudara yang sudah ngaji Sunnah, dorong agar bergaul dengannya, agar tertular pemahaman yang benar, dengan demikian diharapkan suami antum meninggalkan perbuatan2 kesyirikannya, dan yang utama adalah selalu doakan, semoga dengan doa kita Allah Azza Wajalla berikan hidayahNya kepada suami antum agar berubah kearah yang lebih baik, semoga Allah Azza Wajalla memudahkan usaha antum, aamiin."
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)
semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar berhati-hati memilih pasangan, karena kita akan hidup dalam jangka waktu yang lama bersamanya, aamiin.
No comments:
Post a Comment