Dalam sebuah kajian Ustadz Erwandi Tarmidzi menjelaskan bagaimana riba adalah penghancur ekonomi umat manusia, "bunga bank yang dibebankan kepada peminjam dana dari sebuah bank mendorong para peminjam uang itu untuk menambahkan biaya bunga dalam biaya produksinya, sehingga harga barang naik dan ini berlaku kepada semua perusahaan, hal ini mengakibatkan inflasi di tengah masyarakat. Makin besar bunga yang dibebankan bank kepada peminjam maka makin besar pula inflasi(penurunan nilai mata uang dan naiknya harga barang di masyarakat) yang terjadi di masyarakat. Gambaran inflasi secara nyata misal anda punya uang dari warisan orang tua senilai 100 juta pada th.1990, pada tahun itu mungkin anda dapat membeli mobil kijang tiga biji, karena harga mobil kijang baru saat itu hanya sekitar 30 jutaan, namun dengan uang yang sama yakni 100 juta saat ini di tahun 2017 uang sebanyak itu hanya cukup untuk membeli satu mobil kijang baru, itupun hanya untuk uang mukanya saja, inilah bukti nyata bahwa riba penghancur ekonomi umat manusia. Lalu kemana larinya uang itu?, siapa yang mencurinya?, jawabannya adalah para pelaku riba, masuk didalamnya bank-bank, leasing motor dan mobil, lembaga leasing barang elektronik dan perabot rumah tangga, orang yang menawarkan kartu kredit, rentenir dipasar-pasar, dst.
Begitu buruknya riba dan betapa dahsyatnya riba sebagai penghancur ekonomi dan kehidupan umat manusia, karenanya riba dikuatirkan bahayanya oleh para ekonom/ahli ekonomi seluruh dunia, bukan saja para ahli ekonomi Islam namun juga termasuk para ahli ekonomi non muslim dari berbagai negara. Pernah terjadi di Jepang yang jelas negara dengan mayoritas kaum kafirin dan dalam menekan angka inflasi mereka menerapkan 0% bunga untuk bank dinegri mereka, juga lihat penerapan pembatasan bunga bank di Amerika hal ini dilakukan untuk menekan angka insflasi disistem ekonomi mereka, dan banyak negara lain menerapkan hal serupa, ini bukti nyata menunjukkan bahwa riba secara fitrah manusia adalah musuh yang nyata, karena merupakan penghancur ekonomi dan penghancur kehidupan umat manusia. Maka wajib bagi kita di Indonesia untuk mendakwahkan sistem ekonomi syariah kepada masyarakat dan terutama kepada pemerintah agar kita dijauhkan dari kehancuran ekonomi, insyaAllah. "
Begitu buruknya riba dan betapa dahsyatnya riba sebagai penghancur ekonomi dan kehidupan umat manusia, karenanya riba dikuatirkan bahayanya oleh para ekonom/ahli ekonomi seluruh dunia, bukan saja para ahli ekonomi Islam namun juga termasuk para ahli ekonomi non muslim dari berbagai negara. Pernah terjadi di Jepang yang jelas negara dengan mayoritas kaum kafirin dan dalam menekan angka inflasi mereka menerapkan 0% bunga untuk bank dinegri mereka, juga lihat penerapan pembatasan bunga bank di Amerika hal ini dilakukan untuk menekan angka insflasi disistem ekonomi mereka, dan banyak negara lain menerapkan hal serupa, ini bukti nyata menunjukkan bahwa riba secara fitrah manusia adalah musuh yang nyata, karena merupakan penghancur ekonomi dan penghancur kehidupan umat manusia. Maka wajib bagi kita di Indonesia untuk mendakwahkan sistem ekonomi syariah kepada masyarakat dan terutama kepada pemerintah agar kita dijauhkan dari kehancuran ekonomi, insyaAllah. "
Allah Azza Wajalla berfirman dalam ayat
Sapi Betina (Al-Baqarah):279 yang artinya-
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."
Sapi Betina (Al-Baqarah):279 yang artinya-
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."
No comments:
Post a Comment