Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu saya punya kenalan saat di Jawa, seorang bapak yang sudah beberapa kali naik haji, sedekahnya juga luar biasa baik kepada kepada pembangunan masjid dan musholla, puasanya juga sangat bagus, puasa sunnah seperti Senin Kamis selalu dilakukan, juga puasa sunnah di bulan-bulan mulia, belum lagi soal shalatnya, sangat bagus dinilai, selalu datang duluan di masjid terdekat daripada orang lain, juga shalat-shalat sunnah banyak dikerjakannya, demikian bagus amal ibadahnya, namun yang bikin prihatin adalah dia juga mengamalkan amalan-amalan kesyirikan seperti menggunakan jimat, ngalap berkah ke makam orang-orang yang dianggap suci, malah dia sering jadi ketua panitianya, dia sering mengajak orang datang ke tempat-tempat yang dianggap keramat untuk mendapatkan berkah, subhanaAllah, miris kalau mengingatnya.
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan, seseorang yang beramal ibadah sebesar gunung, sangat bagus amal ibadahnya baik shalat, sedekah, puasa dan seterusnya, semua amalan wajib juga sunnah dikerjakannya namun dia juga mengerjakan amalan-amalan kesyirikan kemudian dia meninggal dunia dan belum sempat melakukan taubat atas amalan-amalan kesyirikannya selama didunia, Allah sebutkan amalannya akan terhapus semua karena amalan kesyirikannya itu. SubhanaAllah.
Jadi ngeri bayangin sudah capek-capek beramal ibadah selama puluhan tahun, selama hidup kemudian tidak ada catatannya apa-apa karena disebabkan perbuatan syirik, pahala yang diharapkan dari amal ibadah yang kita kerjakan ternyata tidak ada catatannya, sebuah kesia-siaan belaka, semoga dijauhkan dari amalan-amalan kesyirikan, aamiin.
No comments:
Post a Comment