Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau posting membahas soal sebuah amalan Bid'ah selalu muncul comment, "ya udah datangi saja para habib dan kyai yang berbuat itu kalau sampeyan merasa itu amalan Bid'ah, nasehati dan ajak mereka meninggalkannya".
Jelas perkataan jahil, karena larangan berbuat bid'ah disampaikan langsung oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, dan perkataan ini tidak ada satupun ulama hadits mendhaifkannya, hampir semua mensahhihkannya, dan jumlah hadist tentang larangan bid'ah sangat banyak sekali, tidak cuma satu hadits saja.
Kalau perkataan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam saja mereka abaikan, padahal berbuat bid'ah menurut beliau shalallahu alaihi wa Sallam tempatnya ada di neraka, ancamannya jelas berat, justru oleh pelaku kebid'ahan mereka abaikan, seperti angin lalu saja, dan malah berusaha Istiqomah dalam kebid'ahan, apalagi kita yang derajatnya jauh dibawah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam?
Jika kita bukan apa-apa kemudian nasehatkan bahaya berbuat bid'ah kepada mereka pelaku amalan-amalan bid'ah pastilah lebih mereka diingkari, bahkan kalau kita sampaikan bisa jadi kita dilempar sandal.
Jika kita bukan apa-apa kemudian nasehatkan bahaya berbuat bid'ah kepada mereka pelaku amalan-amalan bid'ah pastilah lebih mereka diingkari, bahkan kalau kita sampaikan bisa jadi kita dilempar sandal.
Paling yang dapat kita lakukan share Nasehat, sampaikan secara umum, tidak secara personal, lalu kemudian doakan, InsyaAllah.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh (berbuat) yang ma’rûf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” [Ali ‘Imrân/3:104]
No comments:
Post a Comment