Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ada dari team dakwah Pekanbaru memasang baliho anti riba disebuah daerah, namun hanya selang dua atau tiga hari baliho dakwah sumbangan donatur itu dirusak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, sampai baliho itu hampir roboh, SubhanaAllah.
Ini bukti nyata bahwa niatan baik yakni menghimbau masyarakat agar menjauhi perbuatan riba dan memakan haram, meskipun didasarkan kepada dalil Sahhih dari Al-Qur'an dan Hadits belum tentu semua orang dapat menerimanya, padahal itu memuat nasehat yang benar.
Ini juga bukti nyata bahwa pengikut kebenaran sangatlah sedikit, yakni sedikit sekali orang yang anti riba daripada orang yang suka berbuat riba.
Bukan saja soal riba, namun juga perkara2 larangam agama lainnya, seperti soal maksiat, bid'ah dan syirik.
Jika disampaikan larangan berbuat maksiat seperti zina, pasti ditentang oleh para pelakunya.
Jika disampaikan larangan berbuat bid'ah pastilah ditentang oleh para pelaku kebid'ahan.
Jika disampaikan larangan berbuat kesyirikan pastilah ditentang oleh pelaku kesyirikan.
Dan seterusnya.
Jika disampaikan larangan berbuat maksiat seperti zina, pasti ditentang oleh para pelakunya.
Jika disampaikan larangan berbuat bid'ah pastilah ditentang oleh para pelaku kebid'ahan.
Jika disampaikan larangan berbuat kesyirikan pastilah ditentang oleh pelaku kesyirikan.
Dan seterusnya.
Teringat seorang ustadz menyebutkan soal ini dalam sebuah kajian, kita telah sampai pada jaman dimana pengikut kebenaran sangat sedikit jumlahnya, sementara pengikut kebathilan sangat besar jumlah pengikutnya, akibatnya jika pengikut kebenaran menyampaikan risalah dari Al-Qur'an dan Hadits Sahhih maka pengikut kebenaran jadi terlihat buruk karena jumlah mereka sangat sedikit, akhirnya pengikut kebenaran dituding berbagai macam sebutan, mulai Wahabi, suka mengkafirkan, suka menyalahkan amalan orang dan sebutan buruk lainnya.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allâh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persanggkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira saja. Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk."
[Al-An’am/6:116-117]
[Al-An’am/6:116-117]
No comments:
Post a Comment