Oleh Siswo Khusyudhanto
Jika nampak seorang teman sebaya dulu senasib dengan kita yang kita kenal kemudian mendadak menjadi orang yang mapan, dan jauh lebih kaya, mungkin ada keiriaan dalam hati kita, kenapa dia diberi rizki melimpah sementara kita begini-begini saja?.
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menyebutkan, kadang jika ada teman kita mendadak kaya jauh melebihi kita dalam hal ekonomi, mungkin dalam hati ada rasa marah pada diri kita kenapa dia begitu banyak Rizki kekayaan dan diri kita masih begini saja.
Ketahuilah Allah Ta'ala dapat membuat seseorang menjadi kaya raya hanya dalam satu menit, dan sebaliknya Allah Ta'ala juga punya kemampuan memiskinkan seseorang hanya dalam hitungan satu menit, tidak ada hal yang mustahil bagi Allah Ta'ala.
Juga ketahuilah bahwa kekayaan bukan tolak ukur besarnya kasih sayang Allah Ta'ala kepada seseorang.
Dan sebenarnya seperti dikatakan ulama ketika kita kalah dalam perlombaan mengejar dunia maka ajak berlomba dia dalam perkara Akhirat.
Banyak orang bergelayutan kepada sebab akan sesuatu tapi lupa kepada pemilik sebab.
Misal ada seseorang sangat ingin memiliki mobil seperti temannya, gambar mobil itu(brosur) disimpan di kamarnya, ditempel didinding digunakan sebagai target usahanya, kemudian dia memasang banyak jerat(usaha) agar dapat mendapatkan mobil itu, namun dia lupa kepada pemilik sebab(Allah Ta'ala) yang dapat mewujudkan keinginannya.
Banyak orang mencari sebab untuk mendapatkan sesuatu tapi lupa memperbaiki hubungannya dengan pemilik sebab yakni Allah Ta'ala.
Maka ketika ada seseorang menjadi kaya raya, yakinkan pada diri kita itu bukan disebabkan usahanya, namun itu semata-mata pemberian dari Allah Ta'ala.
Maka jika ingin mendapatkan sesuatu mintalah kepada Allah Ta'ala, bahkan sampai hal sepele seperti garam dapur di rumah sekalipun, karena Allah Ta'ala Maha Kaya dan sekaligus Maha Pemberi.
Jika kita keseringan meminta sesuatu kepada manusia, pasti suatu saat dia akan marah kemudian menghindari kita dan sebaliknya dengan Allah Allah Ta'ala, ketahuilah Ta'ala adalah satu-satunya dzat yang tidak pernah marah jika kita selalu meminta sesuatu kepadaNya. Dan justru Allah Ta'ala akan marah jika kita tidak pernah meminta sesuatu kepadaNya.
Waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah.” (QS. Saba’: 24)
Sumber Referensi, "Allah Ta'ala Maha Pemberi Rizki", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc.
No comments:
Post a Comment