Oleh Siswo Kusyudhanto
Diceritakan seorang teman, dulu pernah ada seorang akhwat minta dicarikan Ikhwan untuk menjadi pasangan hidupnya, oleh teman ini disanggupi, dia akan berjanji menjodohkan si akhwat dengan temannya yang sedang mencari istri juga.
Rupanya si akhwat ini agak jahil, begitu mendengar dari kesanggupan teman untuk mencarikan Ikhwan langsung dikirim foto wajah dirinya kepada teman saya itu, padahal sebenarnya mungkin hanya cukup informasinya latar belakang pribadi saja, ketika foto ini sampai kepada teman ternyata si akhwat ini sangat cantik wajahnya, akibatnya teman saya terfitnah syahwat, malah dia kagum kepada kecantikan wajah si akhwat, tapi tak lama dia sadar ini keliru, begitu sadar langsung dihapus foto itu dan menasehati si akhwat agar tidak mengirim foto yang kelihatan wajahnya karena yang demikian menjadi cobaan baginya, akibatnya sampai berhari-hari teman ini berusaha melupakan wajah si akhwat, dan itu menurut dia ini adalah sebuah perjuangan berat baginya.
Rupanya si akhwat ini agak jahil, begitu mendengar dari kesanggupan teman untuk mencarikan Ikhwan langsung dikirim foto wajah dirinya kepada teman saya itu, padahal sebenarnya mungkin hanya cukup informasinya latar belakang pribadi saja, ketika foto ini sampai kepada teman ternyata si akhwat ini sangat cantik wajahnya, akibatnya teman saya terfitnah syahwat, malah dia kagum kepada kecantikan wajah si akhwat, tapi tak lama dia sadar ini keliru, begitu sadar langsung dihapus foto itu dan menasehati si akhwat agar tidak mengirim foto yang kelihatan wajahnya karena yang demikian menjadi cobaan baginya, akibatnya sampai berhari-hari teman ini berusaha melupakan wajah si akhwat, dan itu menurut dia ini adalah sebuah perjuangan berat baginya.
Benar kata seorang ustadz dalam sebuah kajian, kata beliau, mungkin kita sudah terbebas dari perkara besar seperti dari perkara bid'ah dan perkara syirik, namun bisa jadi kita malah terfitnah syahwat karena wanita, karena sifat setan adalah selalu mencari jalan untuk menjebak kita agar masuk dalam perkara dosa, dan salah satu fitnah terbesar bagi seorang lelaki adalah fitnah wanita.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Pelajaran penting bagi para akhwat agar tidak menyebarkan foto dirinya dihadapan publik seperti sosial media, karena itu merupakan ujian berat bagi para lelaki yang bukan mahram yang melihatnya, dan yang buruk mungkin menjadi dosa bagi si akhwat dan juga lelaki bukan mahram yang melihat foto tersebut akibat timbulnya fitnah syahwat, waalahua'lam.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.
[Shahîh. HR al-Bukhâri (no. 6.612), Muslim (no. 2.657 (20)), Ahmad (II/276) dan Abu Dawud (no. 2.152).]
[Shahîh. HR al-Bukhâri (no. 6.612), Muslim (no. 2.657 (20)), Ahmad (II/276) dan Abu Dawud (no. 2.152).]
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allâh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. [an-Nûr/24:30].
Sumber Referensi :-waspadalah-terhadap-fitnah-dunia-dan-fitnah-wanita, karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or id
No comments:
Post a Comment