Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Firanda Adirja menyampaikan alasan kenapa sekitar makam Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam selalu siaga para tentara kerajaan Arab Saudi, kata beliau kalau makam nabi tidak dijaga tentara pasti banyak orang datang mengamalkan amalan kesyirikan seperti memohon berkah kepada kuburan nabi, mereka para tentara akan mengingatkan peziarah agar tidak mengamalkan amalan kesyirikan disekitar tempat itu.
Benar penjelasan beliau, apalagi jika masuk Bulan Robiul Awwal, dimana para pelaku kebid'ahan seperti amalan maulid nabi merayakannya, jika tidak dijaga tentara yang menghalangi pasti mereka berduyun-duyun dari berbagai penjuru dunia ke makam Nabi dan melakukan ritual yang tidak pernah diajarkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam.
Sungguh benar janji Allah Ta'ala, Kota Madinah demikian juga Kota Makkah dijamin dan dijaga oleh Allah Ta'ala langsung agar kemurnian agama Islam selalu terjaga. Wa'ahua'lam.
Tidak terbayang betapa buruknya jika kedua kota ini ditangan pelaku kebid'ahan maulid nabi, pasti mereka bikin tenda2 di Makkah dan Madinah, membawa sound speaker super besar untuk melakukan shalawat nariyah, mendatangkan biduan hadrah, melakukan lomba shalawat, joget shalawat dan seterusnya. Dan itu semua dilakukan mungkin selama sebulan penuh, subhanallah.
Alhamdulillah itu semua tidak terjadi.
Alhamdulillah itu semua tidak terjadi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada hari penaklukan kota Mekkah :
إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya kota ini (Makkah), Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat “. [HR Bukhari, no. 3189 ;Muslim, 9/128, no. 3289]
Dan Rasulullah juga bersabda tentang keutamaan kota Madinah :
إِنَّمَا الْمَدِيْنَةُ كَالْكِيْرِ تُنْفِي خَبَثَهَا وَيَنْصَحُُ طَيِّبَهَا
“Sesungguhnya Madinah ibarat pandai besi. Ia akan membersihkan semua kotoran yang ada dan akan memurnikan kebaikan-kebaikannya.”
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Bukhari {4/77-78. 8/206), ImamMuslim (9/155-156), Imam Tirmidzi (4/89-90) dan Imam Ahmad (6/184, 187, 188) melalui Abdullah bin Yazid A!-Khatami dari Zaid bin Tsabit tAt-Tirmidzi berkomentar: "Hadits ini hasan shahih."
Sumber: :Keutamaan Makkah dan Madinah, di web almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment