Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary mengatakan, "Lihat ketika Imam Ahmad bin Hanbal dipanggil Khalifah saat itu, dan memaksa beliau untuk mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, beliau menolak dan bersikeras mengatakan bahwa Al-Qur’an bukan makhluk namun adalah Kalamullah. Bahkan ketika diancam gajinya distop(saat itu para ulama mendapat gaji dari para penguasa), padahal gajinya adalah 1000 dirham(saat ini 1 dirham adalah 50,000 rupiah, artinya jumlahnya sekitar 50 juta), itu jumlah yang sangat besar. Namun Imam Ahmad bin Hanbal tetap bersikukuh terhadap pendapatnya bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah. Akhirnya khalifah memutuskan untuk tidak memberi gaji lagi kepada beliau, lalu Imam Ahmad bin Hanbal pulang kerumah dan menceritakan hal tersebut kepada istrinya, tentu mendengar hal itu si istri sangat terkejut dan kuatir akan hari-hari kedepan karena seorang istri paling tau keadaan rumah tangganya, istri paling tau berapa cabe ada di rumah, garam dirumah dan seterusnya, si istri sangat kuatir mengingat ada 40 orang yang menjadi tanggungan mereka, terdiri dari anak, budak, dan juga para murid Imam Ahmad. Melihat hal tersebut Imam Ahmad bin Hanbal mencoba menyakinkan istrinya bahwa Allah Ta’ala pasti akan memberikan rizki kepada mereka.
Lihat bagaimana sikap tawakal beliau dan keteguhan berpengang kepada Aqidah Tauhid yang sahihah. Seharusnya ini menjadi teladan kita semua, untuk memurnikan aqidah tauhid, sehingga menjaga aqidah Tauhid dengan teguh, bahkan tidak kalah dengan kepentingan dunia, dan meneladani beliau dalam sikap tawakal atas rizki Allah Ta’ala. "
Lihat bagaimana sikap tawakal beliau dan keteguhan berpengang kepada Aqidah Tauhid yang sahihah. Seharusnya ini menjadi teladan kita semua, untuk memurnikan aqidah tauhid, sehingga menjaga aqidah Tauhid dengan teguh, bahkan tidak kalah dengan kepentingan dunia, dan meneladani beliau dalam sikap tawakal atas rizki Allah Ta’ala. "
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allâh niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allâh, niscaya Allâh akan mencukupkan (keperluan)nya…” [ath-Thalâq/65:2-3]
Referensi dr almanhaj.or.id.
No comments:
Post a Comment