Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Ali Ahmad mengatakan, "jika kita bercukur kepada tukang cukur ketika si tukang cukur mulai mengasah pisau untuk digunakan memotong kumis kita dan juga merapikan jenggot kita maka kita akan duduk tenang, padahal pisau itu sangat tajam, dan bahkan pisau itu sempat berada di leher kita, kenapa kita begitu tenang? Dan duduk saja dengan santai?. Ini terjadi karena kita berprasangka baik kepada si tukang cukur, apa yang dilakukan dengan pisau tajamnya untuk membuat penampilan kita rapi. Seharusnya kita berprasangka baik juga kepada Allah dan Rasul-Nya atas syariat-syariat yang telah disampaikan, bahwa kita menyakini setiap syariat yang datang dari Allah Ta’ala dan RasulNya untuk kebaikan kita.
Namun lihat dijaman ini, Islam begitu dihinakan, mungkin ini disebabkan oleh sikap umat Muslim sendiri yang tidak mampu berprasangka baik kepada syariat-syariat pemberian Allah dan RasulNya. Kita sebagai umat Muslim sering memilih-milih syariat untuk dikerjakan dan mana ditinggalkan, sehingga hanya sebagian saja yang dikerjakan sementara bagian lain ditinggalkan. Akhirnya terjadi dikalangan umat Muslim perilaku syirik dikit gak apa-apa, riba dikit gak apa-apa, bid'ah dikit gak apa-apa, maksiat dikit gak apa-apa dan seterusnya, padahal yang demikian adalah bentuk pengingkaran terhadap syariat Allah dan RasulNya.
Oleh karena itu marilah kita mulai berprasangka baik kepada Allah Ta’ala dan RasulNya agar Islam ini berjaya, dengan cara menjalankan semua perintah yang datangnya dari Allah dan RasulNya, dan berusaha menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, Waalahua'lam. "
Namun lihat dijaman ini, Islam begitu dihinakan, mungkin ini disebabkan oleh sikap umat Muslim sendiri yang tidak mampu berprasangka baik kepada syariat-syariat pemberian Allah dan RasulNya. Kita sebagai umat Muslim sering memilih-milih syariat untuk dikerjakan dan mana ditinggalkan, sehingga hanya sebagian saja yang dikerjakan sementara bagian lain ditinggalkan. Akhirnya terjadi dikalangan umat Muslim perilaku syirik dikit gak apa-apa, riba dikit gak apa-apa, bid'ah dikit gak apa-apa, maksiat dikit gak apa-apa dan seterusnya, padahal yang demikian adalah bentuk pengingkaran terhadap syariat Allah dan RasulNya.
Oleh karena itu marilah kita mulai berprasangka baik kepada Allah Ta’ala dan RasulNya agar Islam ini berjaya, dengan cara menjalankan semua perintah yang datangnya dari Allah dan RasulNya, dan berusaha menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, Waalahua'lam. "
Allâh Ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. [al-A’raf /7:96]
No comments:
Post a Comment