Oleh Siswo Kusyudhanto
Berbicara soal hidayah jadi ingat cerita Ustadz Firanda Adirja ketika beliau berproses menemukan Sunnah yang benar, dulu ketika beliau di Kota Sorong, kampung halamannya karena keinginan mencari kebenaran maka diikutinya paham-paham keagamaan yang ada dikota itu, disana hanya beberapa firqoh namun diikuti semua. Ketika beliau sekolah di Yogyakarta beliau dibuat heran karena firqoh2 yang ada di Jawa ternyata jauh lebih banyak lagi, namun karena dipicu semangat mencari kebenaran maka diikuti hampir semua firqoh yang ada sampai paham paling ekstrem sekalipun seperti jamaah Islamiyah, dan selama proses pencarian itu beliau selalu berdoa kepada Allah Azza Wajalla agar diberikan hidayah kepadanya. Bahkan pada suatu saat beliau ikuti kajian sunnah dan berdebat dengan seorang ustadz, dan pada akhirnya beliau memenangkan debat itu, hal ini terjadi karena beliau belajar dari banyak referensi sebelumnya sehingga mengetahui materi apa yang dapat mematikan argumen si ustadz. Namun mungkin berkat doa yang selalu beliau panjatkan agar diberikan hidayah lambat laun membawanya kepada kepemahaman Sunnah hingga sekarang.
Sama halnya dengan seseorang di Jakarta yang sangat benci kajian Sunnah, rajin memposting disosial media agar menjauhi kajian sunnah, sampai jika menemukan poster dauroh atau tabligh akbar kajian Sunnah maka dia merobek-robeknya, semua disebabkan kebencian yang amat sangat pada gerakan dakwah Sunnah. Pada suatu hari dia menjumpai sebuah poster undangan kajian sunnah yang belum dirobek, kemudian dia datangi berniat untuk merobeknya, namun ketika dia merobek dan dalam robekan ditangannya dia mendapati frekwensi sebuah radio membuatnya penasaran, ingin mendengar apa sih yang bikin dakwah ini sesat, dan ketika dia mendengarkan frekwensi radio itu ternyata apa yang disiarkannya bukan hal yang sesat, namun justru pemahaman yang benar tentang agama Islam, dan ini adalah cara pemahaman agama Islam yang selama ini dicarinya karena dalam argumentasinya selalu diatas dalil sahhih dari Alquran dan As Sunnah. Selang beberapa tahun kemudian justru orang ini adalah donatur utama dari Radio Rodja, dan aktif mendukung gerakan dakwah Sunnah.
Di bagian lain ada jamaah setia yang mengikuti kajian Ustadz Firanda Adirja diberbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dst., suatu hari dia berkata kepada Ustadz Firanda Adirja, "ustadz saya ingin cerita", silahkan kata ustadz, " taukah ustadz kenapa saya aktif ikut kajian ustad?, itu karena awalnya saya melihat sebuah posting di fb, disitu penuh caci makian kepada seseorang yang disebut Firanda Adirja dengan menyamakan perilakunya dengan Firauan dan Dajjal. Karena saya penasaran seperti apa sih yang disebut Firauan maka saya ikuti kajian ustadz untuk membuktikan kebenaran posting ini, ternyata itu kebohongan dan ketika saya duduk dikajian ustadz malah bikin saya keterusan menimba ilmu dari ustadz sampai sekarang ini".
Permintaan selalu mohon hidayah ada dalam Surat Al Fatihah:
{اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ}
“Berikanlah kepada kami hidayah ke jalan yang lurus”.
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata: “Doa (dalam ayat ini) termasuk doa yang paling menyeluruh dan bermanfaat bagi manusia, oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk berdoa kepada-Nya dengan doa ini di setiap rakaat dalam shalatnya, karena kebutuhannya yang sangat besar terhadap hal tersebut”
Sumber referensi Sebab Datang dan Hilangnya Hidayah Allah
Abdullah Taslim, Lc., MA. di muslim.or.id
No comments:
Post a Comment