Pagi-pagi di WA saya ada pertanyaan dari seorang teman tentang kisahnya yang masuk sebuah kelompok pengajian dan dimana dia harus diwajibkan berba'iat kepada ulama didalam kelompok itu, jika dia keluar dari kelompok ini artinya keluar dari berba'iat kepada ulamanya dan diancam masuk neraka, subhanallah. Lalu saya jelaskan bahwa hak neraka dan surga adalah hak mutlak Allah, bukan karena berba'iat kepada seorang ulama, ini penipuan dengan atas nama Allah, subhanallah.
Disosmed juga beberapa hari ini disibukkan dengan foto seorang ustadz yang berba'iat kepada seorang ulama toriqoh di Mesir, meskipun si ustadz membela diri dengan tulisan yang disebarkan dibanyak media namun muridnya mengakui si ustadz sedang berba'iat. Bagi yang awam mungkin hal seperti ini bukan hal aneh, namun bagi yang mengetahui hal ini itu namanya blunder.
Lalu saya sampaikan penjelasan soal berba'iat sesuai tinjauan syar'i yang dijelaskan oleh Ustadz Maududi Abdullah dalam salah satu kajian beliau, ustadz mengatakan, " ba'iat yang dikenal dalam agama ini hanya terjadi ketika Rasulullah memba'iat para sahabatnya di sebuah pohon, disebutkan oleh Allah dalam Al Fath 18, setelah itu tidak ada lagi ba'iat serupa yang dilakukan oleh para sahabat beliau, juga tabi'in dan tabi'ut. Maka ketika saat ini, dijaman ini ada kegiatan orang berba'iat kepada ulama si Fulan, atau Syaikh Fulan, atau tokoh tertentu, ini masuk bai'at bathil, karena dalam ribuan kitab kisah para sahabat dan tabi'in serta tabi'ut tidak ada sekalipun disebutkan ada lagi cara berba'iat serupa. Maka bagi yang mengatakan ini adalah Sunnah tolong sampaikan kepada kami dikitab mana ada disebutkan para sahabat melakukan ba'iat persis seperti yang kalian lakukan, karena sejauh yang kita pelajari tidak ada hal demikian. Jika para sahabat, para tabi'in dan tabi'ut yang merupakan orang-orang yang dijamin surga, orang-orang yang mulia dari sisi keimanan dan ilmu saja tidak melakukannya, terus anda siapa?".
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
لاَ يَدْخُلُ النَّارَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا
Insya Allâh, tidak ada satu pun yang masuk neraka dari orang orang yang berbai’at di bawah pohon
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi isyarat dengan tangan kanan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya bersabda, “Ini (ibarat) tangan Utsmân” lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjabatkan tangan kanan beliau itu dengan tangan kiri sambil bersabda, “Ini untuk Utsman.”Sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menunjukkan bahwa Utsman Radhiyallahu anhu ikut mendapatkan kebaikan atau keutamaan bai’at, meskipun belian tidak menghadirinya kala itu.
Sebelum keadaan semakin memanas, tiba-tiba Utsman Radhiyallahu anhu datang dan hadir ditempat itu. Bai’at ini di kenal dengan Bai’atur Ridhwan, karena Allâh Azza wa Jalla mengabarkan bahwa Allâh Azza wa Jalla telah meridhai orang-orang yang ikut berbai’at. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguh Allah telah ridha terhadap orang-orang Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, lalu Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) [Al-Fath/48:18]
Sumber referensi almanhaj.or.id
By Siswo Kusyudhanto
No comments:
Post a Comment