Dalam sebuah kajian seorang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah Lc., " ya ustadz kenapa melakukan tahlil kematian dilarang, khan ada bacaan Surat Yassin didalam kegiatannya, khan itu ayat Alquran juga? dan juga dilanjutkan dengan dzikir?'.
Beliau menjawab dengan sebuah hadist :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
Nabi Muhammad Shallallahu alihi wasallam sudah memperingatkan kita agar menjauhi amalan-amalan yang tidak ada contohnya, lafadznya sudah jelas yakni " menjauhi", artinya tidak boleh mendekat, jika dilarang mendekat artinya sangat terlarang untuk mengamalkannya, dan jika kita tetap mengamalkannya maka itu masuk dalam perbuatan pelanggaran atas seruan beliau.
Juga kita lihat amalan beliau dalam banyak hadist, bahkan diribuan hadist tidak ditemukan beliau pernah mengamalkan demikian, padahal dijaman beliau ada ratusan bahkan ribuan orang meninggal karena tua, perang dan sakit, tak satupun disebutkan kisah beliau membaca ayat tertentu kemudian memimpin doa dan dzikir. Padahal banyak dikalangan sahabat, keluarga bahkan cucu beliau meninggal dunia, namun amalan itu tidak pernah diamalkan sama sekali oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam ataupun para sahabat.
Kalau yang paling tau dan mengerti agama ini tidak pernah mengamalkan amalan itu apakah artinya jika kita justru mengamalkan duluan dari mereka?, jawabannya, itulah pelanggaran.
Waalllahua'lam.
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
Nabi Muhammad Shallallahu alihi wasallam sudah memperingatkan kita agar menjauhi amalan-amalan yang tidak ada contohnya, lafadznya sudah jelas yakni " menjauhi", artinya tidak boleh mendekat, jika dilarang mendekat artinya sangat terlarang untuk mengamalkannya, dan jika kita tetap mengamalkannya maka itu masuk dalam perbuatan pelanggaran atas seruan beliau.
Juga kita lihat amalan beliau dalam banyak hadist, bahkan diribuan hadist tidak ditemukan beliau pernah mengamalkan demikian, padahal dijaman beliau ada ratusan bahkan ribuan orang meninggal karena tua, perang dan sakit, tak satupun disebutkan kisah beliau membaca ayat tertentu kemudian memimpin doa dan dzikir. Padahal banyak dikalangan sahabat, keluarga bahkan cucu beliau meninggal dunia, namun amalan itu tidak pernah diamalkan sama sekali oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam ataupun para sahabat.
Kalau yang paling tau dan mengerti agama ini tidak pernah mengamalkan amalan itu apakah artinya jika kita justru mengamalkan duluan dari mereka?, jawabannya, itulah pelanggaran.
Waalllahua'lam.
No comments:
Post a Comment