Di inbox saya ada beberapa teman yang bertanya tentang Hadi tv, mereka sering menonton acara dalam tv itu dan kemudian bertanya ini tv dari paham apa, dan ketika saya jawab itu channel tv yang dimiliki orang syi'ah dan mensyiarkan paham syi'ah kepada masyarakat baru mereka kaget, kekagetan mereka terutama sudah sering mengkonsumsi ajaran didalamnya dan baru tau kalau itu dari syi'ah. Kemudian saya sarankan dia untuk mengacak channel tv itu agar tidak ada lagi kemungkin untuk nonton lagi, sehingga syubhat2 yang disebarkan mereka tidak sampai kepada kita dan keluarga. Melihat hal ini jadi ingat perkataan Ustadz Zainal Abidin Syamsudin, kata beliau, "kita mau tidak mau sedang hidup dijaman yang penuh fitnah itu ujian bagi kita, ketika kita menisbatkan diri kepada Ahlu Sunnah maka kita akan hidup ditengah kelompok2 yang sesat dan menyesatkan. Ibarat kita berdiri ditengah kerumunan, dan sekitar kita ada banyak orang yang berusaha menanamkan syubhat kelompoknya kepada kita, di belakang kita ada paham khawarij yang berusaha menanamkan syubhat khilafah dan daulah, di samping kiri ada orang berpaham syi'ah ingin menanamkan syubhat kecintaan ahlul bait dan menistakan para sahabat Nabi, ada orang berpaham tassawuf yang ingin menamkan syubhat ilmu filsafatnya, dan dikanan kita ada orang berpaham liberal yang ingin menanamkan paham sekulernya. Dan sikap kita ditengah kerumunan itu tidak jalan lain agar kita selamat selain berpegang teguh kepada risalah yang disampaikan Allah dan RasulNya."
Suatu saat seseorang bertanya kepada Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan ; Berikanlah nasihat kepada kami terutama di zaman ini, dimana banyak fitnah didalamnya, dan tersebarnya ahlul bida’ (orang yang membuat ajaran baru dalam agama) dan wafatnya para ulama
Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan menjawab:
"Pertama, aku nasihatkan kepada anda untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala memperbanyak do’a agar Allah menguatkan kita diatas agama ini dan menjaga kita dari buruknya fitnah.
Kemudian, aku nasihatkan kepada anda untuk menuntut ilmu, menuntut ilmu dari para ulama dan bersemangat untuk menuntut ilmu, karena sesungguhnya seseorang tidak akan terjaga dari fitnah -dengan izin Allah- kecuali dengan ilmu yang benar.
Adapun apabila engkau tidak memiliki ilmu yang benar, boleh jadi engkau berada dalam fitnah namun engkau tidak menyadarinya dan tidak mengetahui bahwasanya hal tersebut adalah fitnah. Maka belajarlah (ilmu agama) dari para ulama, dan janganlah anda malas untuk menuntut ilmu, apapun yang terjadi."
dalam hadits yang mutawatir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah zamanku, kemudian zaman setelahnya kemudian zaman setelahnya.”
Beliau menyatakan pula,
افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu firqah ‘ golongan ’ dan telah terpecah orang-orang Nashara menjadi tujuh puluh dua firqah dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga firqah. Semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jama’ah.” (Hadits shahih, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Zhilalul Jannah dan Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahih Al-Musnad Mimma Laisa Fi Ash-Shahihain -rahimahumallahu-)
Karena itulah, Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh di atas apa yang para shahabat berada di atasnya dan mengikuti mereka.” Lihat Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah Wal Jama’ah 1/176.
Referensi dr "Nasehat dijaman Fitnah", oleh Muhammad Oksa di web Muslim.or.id, dan " pijakan seorang Muslim ditengah gelombang fitnah ", oleh Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi di web as-nashihah.co
No comments:
Post a Comment