Seorang teman yang baru ngaji Sunnah mengatakan mengikuti Sunnah itu mahal, kenapa? Tanya saya, kemudian dia menjelaskan.
Jika ikut Sunnah maka saya harus meninggalkan pekerjaan riba saya, bukankah itu mahal?
Jika ikut Sunnah maka saya harus meninggalkan kenikmatan mendengarkan musik, bukankah itu sebuah kemewahan yang mahal?.
Jika ikut Sunnah maka saya harus menjaga pandangan menikmati wanita2 cantik, bukankah itu kenikmatan yang mahal?
Jika mengikuti Sunnah maka saya harus meninggalkan ghibah(gossip), bukankah menggossip itu sangat nikmat?
Dan seterusnya, dia menyebutkan satu persatu nikmatnya kemaksiatan demi kemaksiatan yang menurutnya sangat sayang jika ditinggalkan, karena disana ada kesenangan.
Dalam terakhir penuturannya dia bertanya, "apa yang saya dapatkah dengan mengikuti As sunnah, padahal saya mengorbankan banyak hal?"
Reaksi saya singkat, justru dengan mengikuti Sunnah itu sangat murah, karena jika kita meninggalkan amalan2 kemaksiatan tentu kita tidak perlu membayar lebih banyak, bahkan Allah akan ganti dengan hal yang jauh lebih baik, yakni kebahagiaan didunia dan akherat, jual beli yang menguntungkan dan tidak pernah rugi hanya ketika kita melakukan jual beli dengan Allah Azza Wajalla.
Waallahua'lam.
Jadi ingat penuturan Ustadz Maududi Abdullah, "jika anda berbisnis didunia ini, apapun jenis bisnis yang adan tekuni niscaya ada kemungkinan anda merugi, resiko bangkrut selalu ada, namun tidak dengan jika anda berbisnis dengan Allah Azza Wajalla, dalam berjual beli denganNya dijamin anda akan untung, tidak kenal kata rugi".
Allah Azza Wajalla berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?”(as-Shaff: 10-11)
Rukun perniagaan terkandung dalam kebenaran iman dengan Allah dan Rasul serta pengorbanan harta dan jiwa di jalan Allah iaitu suatu barangan yang paling berharga dan mahal.
Di antara bentuk perniagaan dengan Allah ialah seperti membaca al-Quran, mendirikan solat dan menafkahkan harta yang dikurniakan Allah kepada manusia secara terang atau sembunyi. Inilah perniagaan yang tidak akan rugi selama-lamanya. Firman Allah:
“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan solat dan menafkahkan sebahagian daripada rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”(Fatir: 29)
No comments:
Post a Comment