Alquran dan As sunnah telah disampaikan Allah dan RasulNya kepada manusia, namun banyak dari manusia meninggalkan petunjuk dan peringatan dari Allah dan RasulNya. Jalan lurus adalah jalan yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, namun lebih banyak orang menempuh jalan bengkok, padahal jalan lurus adalah jalan yang penuh kemudahan dan cara tercepat sampai kepada tujuan yakni surga. Sementara jalan bengkok yang ditempuh sebagian besar manusia penuh kesulitan, kesusahan dan jalan yang mungkin tidak mengantarkan kepada tujuan yakni surga, bahkan mungkin yang dicapainya adalah neraka. Sesungguhnya mereka adalah orang yang lalai, mereka meninggalkan petunjuk Allah dan RasulNya dan menuruti syahwatnya, merekalah orang-orang yang tertipu oleh tipu mushlihat setan, mereka merasa dalam kebenaran, sejatinya mereka adalah orang yang tertipu, karena tidak mengamalkan petunjuk Allah dan RasulNya dalam kehidupannya.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ ﴿١٧٥﴾ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Dan bacakanlah kepada mereka berita tentang orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami, kemudian dia melepaskan diri (meninggalkan) ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai akhirnya dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalaulah Kami menghendaki, sesungguhnya Kami meninggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, namun dia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya, maka perumpamaannya adalah seperti anjing; bila kamu menghalaunya, dia menjulurkan lidahnya dan bila kamu membiarkannya, maka dia akan menjulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami…” [al-A`raf/7:175-176]
firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala :
أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“Mereka seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai” [Al-A`raf: 7/179].
Dan pada bagian akhir ayat utama di atas Allâh Subhanahu wa Ta’ala menyatakan.
بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Amatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allâh Subhanahu wa Ta’ala itu. Dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim”.
Syaikh Abu Bakar al-Jazâiri hafizhahullâh dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebuah pelajaran berharga bahwa dalam ayat tersebut termuat cercaan bagi orang-orang yang menghapal ayat-ayat Kitâbullâh (al-Qur’ân) namun mereka tidak mengamalkan isi kandungannya”.
Waallahua'lam.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc., referensi "Manusia-manusia keledai", karya Ustadz Nusron Yuliar di almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment