Musim perayaan maulid nabi baru berlalu, banyak hal terjadi selama perayaan itu. Suatu ketika mengingatkan seseorang yang mengamalkan maulid nabi agar dia meninggalkan amalan itu, namun selalu dibalas, "ini wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, jangan halangi kami", SubhanaAllah. Dari sudut ekonomi amalan ini juga sangat menguras kas masjid dan mushola, juga alasan cinta ini justru membuktikan kita kurang sadar siapa diri kita. Jadi ingat perkataan Ustadz Maududi Abdullah, " soal kecintaan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak ada yang melebihi para sahabat beliau, soal cinta nabi dan pengorbanan mereka adalah yang tertinggi, mereka sanggup mengorbankan harta bahkan nyawa mereka sekalipun demi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. "
Bandingkan dengan kita?, berapa sunnah Nabi yang sudah kita amalkan?, berapa sih sedekah kita?, sejauh mana kita berkorban demi seruan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam?, sangat jauh dibanding para sahabat beliau, ibarat kita uang recehan pecahan paling kecil sementara mereka adalah permata seharga ratusan milyar.
Kalau mereka para sahabat Nabi tidak mengamalkan maulid nabi, kenapa kita malah mengamalkan maulid nabi dengan alasan mencintai beliau?, siapa kita?, harusnya kita sadar diri siapa kita, sungguh syubhat yang nyata.
Waallahua'lam.
Bandingkan dengan kita?, berapa sunnah Nabi yang sudah kita amalkan?, berapa sih sedekah kita?, sejauh mana kita berkorban demi seruan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam?, sangat jauh dibanding para sahabat beliau, ibarat kita uang recehan pecahan paling kecil sementara mereka adalah permata seharga ratusan milyar.
Kalau mereka para sahabat Nabi tidak mengamalkan maulid nabi, kenapa kita malah mengamalkan maulid nabi dengan alasan mencintai beliau?, siapa kita?, harusnya kita sadar diri siapa kita, sungguh syubhat yang nyata.
Waallahua'lam.
No comments:
Post a Comment