Sepatutnya setiap muslim menghisab diri sendiri sebelum datangnya hari pemghisaban, karena dengan demikian dia menjadi tau bahwa masih perlu terus memperbaiki diri.
Berkata 'Umar bin Al Khoththôb rodhiyallôhu 'anhu:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ
"Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal"
Lalu bagaimana cara menghisab diri sendiri?, yakni hanya dengan selalu mengingat Allah, hanya dengan selalu mengingat Allah kita menjadi tau mana perbuatan yang diperintahkan dan diridhoi oleh Allah dan mana perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Dengan demikian kita jadi tau berapa besar dosa yang pernah kita perbuat, dan betapa sedikitnya pahala amal ibadah yang sudah kita kerjakan.
Allôh berfirman:
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28) [الكهف/28]
"Dan janganlah engkau menaati orang-orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami dan dia mengikuti hawa nafsunya, dan perkaranya melampaui batas"
Maka jangan lalaikan Allah sedikitpun.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
"Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal"
Lalu bagaimana cara menghisab diri sendiri?, yakni hanya dengan selalu mengingat Allah, hanya dengan selalu mengingat Allah kita menjadi tau mana perbuatan yang diperintahkan dan diridhoi oleh Allah dan mana perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Dengan demikian kita jadi tau berapa besar dosa yang pernah kita perbuat, dan betapa sedikitnya pahala amal ibadah yang sudah kita kerjakan.
Allôh berfirman:
وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28) [الكهف/28]
"Dan janganlah engkau menaati orang-orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami dan dia mengikuti hawa nafsunya, dan perkaranya melampaui batas"
Maka jangan lalaikan Allah sedikitpun.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
No comments:
Post a Comment