Oleh Siswo Khusyudhanto
Kalau mengintip dan mengamati group-group sosial media yang mengkhususkan diri kepada media politik nasional, sungguh bikin miris dan prihatin.
Banyak posting dan comment yang tidak pantas disampaikan, satunya bilang ,"cebo**!", satunya nuding,"Kam****!", belom lagi posting-posting yang bertujuan menjatuhkan lawannya, kadang entah data atau foto yang dimuat sangat tidak layak di lihat manusia, saking buruknya.
Padahal pemilihan umum masih jauh lagi, masih beberapa bulan lagi, andai seseorang setiap hari berkata-kata buruk dalam bersosial media, sehari mungkin ada beberapa puluh kata kotor dan kasar disampaikan untuk menyerang lawannya, ditambah juga pernyataan fitnah untuk menjatuhkan lawan, dimana dia tidak tau apakah benar atau valid datanya atas argumennya, berapa banyak dosa yang dikumpulkan orang itu selama beberapa bulan kedepan?. Bagaimana dia menebus dosa atas perbuatannya itu?.
Ingat para malaikat yang mencatat perbuatan kita tidak pernah mengenal musim liburan, mau ditahun politik atau diluar tahun politik mereka akan terus mencatat semua perkataan dan perbuatan yang pernah kita lakukan setiap detik, setiap menit, setiap jam, hari dan tahun, dan catatan itu yang akan diperlihatkan kepada kita kelak, dan diumumkan di depan jutaan orang di Padang Mahsyar, apa gak malu kita?.
Makanya jauh-jauh hari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam sudah mengingatkan akan bahaya berkata kasar dan buruk, apalagi bahaya fitnah.
Ditahun politik seperti ini godaan terjerumus dalam arus perbuatan berkata buruk dan fitnah jauh lebih besar, dalam keadaan demikian lebih banyak diam insyaallah lebih baik.
Semoga dijauhkan dari perbuatan berkata kasar dan fitnah, aamiin.
Banyak posting dan comment yang tidak pantas disampaikan, satunya bilang ,"cebo**!", satunya nuding,"Kam****!", belom lagi posting-posting yang bertujuan menjatuhkan lawannya, kadang entah data atau foto yang dimuat sangat tidak layak di lihat manusia, saking buruknya.
Padahal pemilihan umum masih jauh lagi, masih beberapa bulan lagi, andai seseorang setiap hari berkata-kata buruk dalam bersosial media, sehari mungkin ada beberapa puluh kata kotor dan kasar disampaikan untuk menyerang lawannya, ditambah juga pernyataan fitnah untuk menjatuhkan lawan, dimana dia tidak tau apakah benar atau valid datanya atas argumennya, berapa banyak dosa yang dikumpulkan orang itu selama beberapa bulan kedepan?. Bagaimana dia menebus dosa atas perbuatannya itu?.
Ingat para malaikat yang mencatat perbuatan kita tidak pernah mengenal musim liburan, mau ditahun politik atau diluar tahun politik mereka akan terus mencatat semua perkataan dan perbuatan yang pernah kita lakukan setiap detik, setiap menit, setiap jam, hari dan tahun, dan catatan itu yang akan diperlihatkan kepada kita kelak, dan diumumkan di depan jutaan orang di Padang Mahsyar, apa gak malu kita?.
Makanya jauh-jauh hari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam sudah mengingatkan akan bahaya berkata kasar dan buruk, apalagi bahaya fitnah.
Ditahun politik seperti ini godaan terjerumus dalam arus perbuatan berkata buruk dan fitnah jauh lebih besar, dalam keadaan demikian lebih banyak diam insyaallah lebih baik.
Semoga dijauhkan dari perbuatan berkata kasar dan fitnah, aamiin.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan :
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?” Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun. [al Kahfi / 18 : 49].
Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ﴿٧﴾وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [al Zalzalah / 99:7-8].
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. [al Mujaadilah / 58 : 6].
Sumber Referensi,
"HISAB PADA HARI PEMBALASAN,
Oleh Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Lc, di almanhaj.or.id
"HISAB PADA HARI PEMBALASAN,
Oleh Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Lc, di almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment