Oleh Siswo Kusyudhanto.
Kemarin sore terlibat diskusi dengan seorang teman soal masbuk, dia shalat tertinggal dari imam dan ketika imam dan jamaah shalat fardhu selesai shalat di meneruskan shalat nya, dan kemudian ada orang yang datang belakangan menepuk pundaknya, dia kaget, saking kagetnya sampai lupa dia dirakaat berapa, karena nurut pemahaman dia seorang yang masbuk tidak dapat menjadi imam. Padahal orang yang menepuknya mengangkat dia sebagai imam. Lalu kami membuka referensi dari para ulama soal ini, dan tidak ada satupun dalil sahhihah yang menyertainya, kebanyakan adalah ijtihad para ulama saja, lalu saya sampaikan jawaban seorang ustadz mengenai hal ini, kenapa tidak dalil sahhihah tentang perkara-perkara masbuk, beliau menjawab karena dijaman nabi ketika masuk shalat fardhu semua orang meninggalkan kesibukannya dan semua shalat berjamaah bersama nabi dan para sahabat, termasuk orang-orang munafik sekalipun.
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafig Reza Basalamah menyebutkan, " Masih mendingan orang-orang munafik di jaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, meskipun mereka berat hati dan ada kemalasan dalam mengerjakan shalat, namun mereka tetap melakukannya, mereka tetap ikut shalat berjamaah, sementara orang-orang munafik dijaman ini jauh lebih buruk, mereka berat hati dan malas melakukan shalat berjamaah, dan meninggalkan begitu saja tampa merasa bersalah sedikitpun. Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti ini."
Jadi paham kenapa tidak ada dalil sahhihah yang menyertainya.
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafig Reza Basalamah menyebutkan, " Masih mendingan orang-orang munafik di jaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, meskipun mereka berat hati dan ada kemalasan dalam mengerjakan shalat, namun mereka tetap melakukannya, mereka tetap ikut shalat berjamaah, sementara orang-orang munafik dijaman ini jauh lebih buruk, mereka berat hati dan malas melakukan shalat berjamaah, dan meninggalkan begitu saja tampa merasa bersalah sedikitpun. Semoga kita dijauhkan dari sifat seperti ini."
Jadi paham kenapa tidak ada dalil sahhihah yang menyertainya.
Perhatikan Firman Allah Ta'ala berikut ini
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. An Nisaa’: 142)
Sifat malas orang munafik itulah sifat yang nampak sebagaimana disebutkan dalam ayat yang lain,
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى
“Dan mereka tidaklah mengerjakan shalat melainkan dalam keadaan malas” (QS. At Taubah: 54).
Semoga dijauhkan dari sifat malas dalam mengerjakan shalat, Aamiin.
Sumber Referensi, "Munafik karena tidak shalat di Masjid", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di Rumoysho.co
No comments:
Post a Comment