Belajarlah untuk menjawab "saya tidak tau".
Sering kita jumpai seseorang yang bersikap seakan sok tau, bahkan dia merasa malu jika sesuatu ditanyakan kepadanya namun dia tidak mampu menjawabnya, padahal dengan memaksakan diri menjawab sebuah perkara agama yang dia tidak ketahui dapat menjerumuskan dirinya pada dosa yang sangat besar(Al A’raf 33). Coba lihat para ulama besar generasi salaf jika mereka tidak tau jawaban dari sebuah pertanyaan maka dijawabnya"saya tidak tau", pernah jawaban "saya tidak tau" disampaikan ulama besar sekelas Imam Maliki ketika ditanya seseorang.
Maka belajarlah untuk menjawab "saya tidak tau", belajarlah tidak merasa malu menjawab demikian. Juga jika kita mampu menjawab semua pertanyaan maka orang lain akan mencari pertanyaan yang sekiranya kita tidak tau jawabannya, semisal ada ustadz yang mampu menjawab pertanyaan, pada suatu waktu pasti dia ditanya oleh seseorang yang dimana si ustadz tidak mampu menjawabnya. "Saya pernah ditanya seorang jamaah, ustadz bagaimana shalat dibulan, kiblatnya kemana? ", maka saya jawab antum kebulan dulu baru antum tanyakan hukumnya, karena antum belum ke bulan saya tidak akan menjawab pertanyaan antum, karena mustahil disaat ini, dijaman ini dia shalat dibulan.
Belajarlah menjawab "waallahua'lam, hanya Allah yang mengetahuiNya", karena dengan menjawab demikian sudah merupakan bagian dari ilmu, namun jangan semua pertanyaan dijawab "waallahua'lam", semisal ditanya bagaimana membuat nasi goreng kemudian diajwab waallahua'lam, ini jawaban yang tidak pada tempatnya, meskipun Allah Maha Mengetahui, termasuk juga mengetahui bagaimana membuat nasi goreng yang enak, namun tidak pas jika dijawab demikian, karena jawaban waallahua'lam hanya digunakan untuk urusan dalam agama, waallahua'lam. "
Dikutip dr Ustadz Ali Ahmad
By Siswo Kusyudhanto
No comments:
Post a Comment