Apa yang kita cintai tak selamanya bersama kita(dunia hanya sementara).
Oleh Siswo Kusyudhanto
Dunia yang kita cintai hanya kita nikmati sesaat saja.
Saya mendapat cerita dari seorang ustadz yang sekiranya kita dapat mengambil pelajaran darinya.
Dikisahkan ada seorang bapak tua, beliau termasuk orang berkecukupan, sangat membanggakan mobil mewahnya, sebuah mobil Pajero sport yang sudah dimodifikasi total, dan sudah menghabiskan banyak dana. Hal itu demi memuaskan dirinya akan penampilan mobil, setiap saat selalu berfikir apa yang perlu dimodifikasi pada mobil itu sehingga tak terasa sudah puluhan juta digunakan hanya memodifikasi mobilnya.
Pada suatu pagi di bapak ini mencuci sendiri mobilnya, dia ingin memastikan benar mobilnya bersih sesuai keinginannya sehingga dia tidak mau menyucikan ditempat cucian mobil.
Dari pagi dia sudah mencuci mobil itu, mulai disabun setiap bagian mobil itu hingga dibilas, setelah itu dia poles sehingga nampak mengkilat. Karena asyik mencuci mobilnya tak terasa sudah beberapa jam dia melakukan hal itu. Menjelang siang tiba-tiba si bapak mendapat serangan jantung, mungkin karena begitu capeknya, saat itu juga dia meninggal dunia.
Maka siang itu para tetangga dan anggota keluarganya berkumpul dirumah si bapak untuk menyelenggarakan proses pemandian dan mensholatkannya.
Ketika akan dibawa menuju pemakaman terjadi masalah, ternyata kerabat yang mencari ambulance tidak mendapatkan satupun ambulance yang dapat digunakan dikota itu, padahal tempat pemakaman jauh dari rumah almarhum.
Karena sulit mendapatkan pinjaman ambulance akhirnya ada seorang tetangga mengusulkan untuk membawa mayat di bapak dengan mobil Pajero sportnya, namun hal ini ditentang oleh anak-anak di bapak tua, " itu mobil mahal, jangan digunakan untuk membawa mayat, cari mobil yang lain saja", namun diantara anak sibapak juga tidak mau mobil mereka digunakan untuk membawa mayat di bapak.
Tidak beberapa lama akhirnya ada seseorang yang terketuk hatinya menawarkan mobilnya untuk membawa mayat di bapak ke pemakaman, yakni sebuah mikrolet butut yang sudah berkarat disana-sini.
Akhirnya sore itu mayat si bapak dibawa ke area pemakaman dengan mikrolet yang penampilannya buruk, diiringi dibelakangnya oleh mobil Pajero sport milik si bapak.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Orang-orang yang berlomba mengejar kesenangan dunia ini ibarat orang-orang yang berada dalam sebuah permainan yang melalaikan, tidak lama lagi permainan itu akan berakhir dan menyisakan kelelahan yang tidak berarti.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? [al-An’âm/6: 32]
Imam al-Alûsi rahimahullah mengatakan, “Maksudnya adalah semua perbuatan yang dikhususkan hanya untuk kehidupan dunia ini seperti main-main dan senda gurau, yaitu tidak bermanfaat dan tidak tetap (kekal). Dengan penjelasan ini, sebagaimana dikatakan oleh banyak ulama’, amal-amal shalih yang dilakukan di dunia ini tidak termasuk (main-main dan sendau gurau), seperti ibadah dan perbuatan yang dilakukan untuk kebutuhan pokok dalam kehidupan.”
Sumber referensi"Kerugian yang hakiki", oleh Ustadz Abu Ismail Al Atsyari di almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment