Oleh Siswo Kusyudhanto
Akhir-akhir ini bermunculan meme yang sekilas sepertinya nasehat, namun sejatinya meme itu adalah bentuk perlawanan dari amalan sunnah yang mulai dikenal oleh masyarakat, atau dengan kata lain adalah anti sunnah.
Contohnya seperti yang ini, dengan santainya si pembuat meme mengatakan bahwa yang suka merapatkan shaf lupa membersihkan hati, tentu ini terbalik dengan perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam, beliau mengatakan shaf yang rapat dengan sendirinya juga menyatukan hati jamaah yang melakukannya.
Selain itu juga meme ini berlawanan dengan faktanya, karena kelompok yang biasanya suka merapatkan shaf tidak pernah melakukan tindakan anarkisme, tidak suka demo dan tidak suka merusak milik orang lain, tidak pernah bubarin amalan orang lain. Sebaliknya orang yang shafnya berantakan, tidak rapat dan tidak lurus biasanya justru suka anarkisme, suka merusak, suka demo dan suka bubarin amalan orang lain yang tidak sepaham.
Sebaik-baik perkataan adalah yang datangnya dari Allah dan RasulNya.
Contohnya seperti yang ini, dengan santainya si pembuat meme mengatakan bahwa yang suka merapatkan shaf lupa membersihkan hati, tentu ini terbalik dengan perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam, beliau mengatakan shaf yang rapat dengan sendirinya juga menyatukan hati jamaah yang melakukannya.
Selain itu juga meme ini berlawanan dengan faktanya, karena kelompok yang biasanya suka merapatkan shaf tidak pernah melakukan tindakan anarkisme, tidak suka demo dan tidak suka merusak milik orang lain, tidak pernah bubarin amalan orang lain. Sebaliknya orang yang shafnya berantakan, tidak rapat dan tidak lurus biasanya justru suka anarkisme, suka merusak, suka demo dan suka bubarin amalan orang lain yang tidak sepaham.
Sebaik-baik perkataan adalah yang datangnya dari Allah dan RasulNya.
Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan makmumnya,
أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا
”Luruskan shaf kalian dan rapatkan.” (HR. Bukhari 719)
Hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan,
اِسْتَوُّوا وَلَا تَـخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ
Luruskan, dan jangan berselisih (dalam lurusnya shaf), sehingga hati kalian menjadi berselisih.
Kata Ibnu Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan di atas, sambil mengusap pundak-pundak makmum. (HR. Muslim 122).
Semoga persatuan umat ini terjadi dikemudian hari diatas Alquran dan As Sunnah yang sahhihah, dimulai dari dengan merapatkan shaf shalat berjamaah, aamiin.
Referensi"Kewajiban merapatkan dan meluruskan shaf shalat berjamaah", oleh Ustadz Amii Nur baits di konsultasisyariah.co
No comments:
Post a Comment