Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau lihat tensi politik mendekati pemilihan presiden saat ini sungguh bikin kita miris, banyak perkataan yang sejatinya bermuatan kesyirikan seperti, " Untung ada Pak Joko, jadi mudah akses jalan, kalau gak ada Pak Joko mungkin hidup kita susah", atau, " Kalau Pak Bowo gak jadi presiden Indonesia akan hancur, rakyat Indonesia akan miskin", dan banyak perkataan sejenis yang menunjukkan yang menyampaikan terjebak dalam sikap yang berlebihan kepada salah satu capres, sampai mereka meninggalkan kaidah dalam bertauhid, waalahua'lam.
Padahal yang mampu mendatangkan mashlahat dan mudharat hanya Allah Ta'ala saja, tidak ada zat yang mampu mendatangkan keduanya dalam kehidupan manusia selain Allah Ta'ala, waalahua'lam.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Thaghut adalah segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melampaui batas, berupa sesembahan, sosok yang diikuti ataupun ditaati. Sehingga thaghut dari setiap kaum adalah orang yang menjadi patokan hukum bagi mereka selain Allah dan Rasul-Nya. Atau mereka beribadah kepada-Nya, selain beribadah kepada Allah. Atau mereka mengikutinya tanpa berdasarkan bashirah/ilmu dari Allah. Atau mereka taat kepadanya dalam urusan yang tidak mereka ketahui apakah hal itu termasuk bagian ketaatan kepada Allah. Inilah thaghut yang ada di alam semesta. Apabila kamu memperhatikannya dan mencermati kondisi manusia -dalam berinteraksi- bersama mereka (thaghut, pent), niscaya kamu akan melihat bahwa kebanyakan orang telah berpaling dari ibadah kepada Allah menuju ibadah kepada thaghut. Berpaling dari taat dan mengikuti Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju taat dan mengikuti thaghut.” (lihat Taisir al-‘Aziz al-Hamid, hal. 142)
Secara bahasa, kata thagut diambil dari kata (طَغَى) yang artinya melampaui batas. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا لَمـَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ
“Sesungguhnya ketika air melampaui batas, Kami bawa kalian di perahu.” (QS. Al-Haqqah:11)
Allah Ta'ala berfirman :
{وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ}
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut ” (QS. An Nahl:36)
Sumber Referensi, "Siapakah Thogut?", Karya Dr.Andika Minaoki di web Muslim.or
No comments:
Post a Comment