Oleh Siswo Kusyudhanto
Salah satu tips yang efektif dalam menyebarkan Dakwah Sunnah dikalangan masyarakat awam adalah bersikap ramah kepada mereka yang belum mengenal Dakwah Sunnah, seperti yang sering dihimbau oleh pengurus Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru. Pengurus masjid ini sering menyampaikan kepada jama'ah agar tidak menyikapi yang awam dengan pandangan asing atau tidak berkata keras kepada yang awam.
Ada kisah menarik yang dituturkan salah satu pengurus, suatu hari datang seorang bapak pensiunan Caltex, sebuah perusahaan asing dalam bidang perminyakan yang berinvestasi di Riau. Bapak ini nampak dulunya mungkin duduk dijajaran direksi terlihat dari penampilan dan mobilnya yang termasuk mahal, diatas rata-rata, beliau datang karena ingin mendaftar kelas tahsin, kelas bacaan Al-Qur'an yang rutin diadakan di Masjid Raudhatul Jannah, bapak ini penampilannya masih menggunakan celana yang isbal, tidak jenggotan dan bajunya bukan baju gamis, terlihat beliau mungkin masih awam kepada Dakwah Sunnah, namun pengurus menerima beliau dengan ramah tamah sekalipun menyinggung penampilan beliau yang masih melanggar syariat.
Dan beliau diterima sebagai salah satu peserta kelas tahsin, tak lama seiring waktu bapak itu mengikuti kajian yang diadakan oleh para ustadz, selang beberapa Minggu kemudian pengurus masjid menjumpai bapak itu sudah berpenampilan seperti jama'ah lainnya, celananya tidak isbal dan mulai memelihara jenggot, MasyaAllah.
Dan beliau diterima sebagai salah satu peserta kelas tahsin, tak lama seiring waktu bapak itu mengikuti kajian yang diadakan oleh para ustadz, selang beberapa Minggu kemudian pengurus masjid menjumpai bapak itu sudah berpenampilan seperti jama'ah lainnya, celananya tidak isbal dan mulai memelihara jenggot, MasyaAllah.
Ini bukti nyata bahwa kadang kita perlu memaklumi orang yang masih awam, juga memahami bahwa mereka perlu proses untuk berubah, sebagaimana kita dulu juga perlu proses menemukan pemahaman yang benar dalam agama. InsyaAllah.
Ketika Masjid Abu Darda pertama dibuka untuk Shalat terawih beberapa tahun yang lalu, sempat memunculkan kekuatiran dari teman-teman di Masjid Raudhatul Jannah jama'ah terawih di masjid ini akan menyusut, sebagian jama'ah akan pindah ke Masjid Abu Darda, maklum Masjid Abu Darda punya kapasitas juga ribuan orang, namun kekuatiran itu tidak terbukti, ketika shalat terawih digelar ternyata kedua masjid ini yakni Masjid Raudhatul Jannah dan Masjid Abu Darda sama-sama sesak oleh jama'ah terawih, hal ini menunjukkan bahwa jama'ah kajian Sunnah di Pekanbaru berkembang pesat melebihi perkiraan para penggiat dakwah, Alhamdulillah,. Semua berkat kemudahan yang diberikan oleh Allah Ta'ala, juga mungkin dengan menerapkan tips dakwah yang santun, menerima mereka yang awam dengan ramah, waalahua'lam.
Allah ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
? “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Ali Imron: 159]
Foto jama'ah terawih di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru
No comments:
Post a Comment