Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam kajian beberapa hari yang lalu Ustadz Firanda menjelaskan bagaimana banyak sikap dan akhlak mulia Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dalam Shirah Nabawiyah, diantaranya adalah soal akhlak beliau terhadap makanan yakni tidak pernah mencela makanan sekalipun makanan tersebut tidak beliau sukai.
Ustadz menyebutkan salah satu keistimewaan yang menunjukkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam adalah utusan Allah Azza wa Jalla karena beliau sama sekali tidak pernah mencela makanan selama-lamanya, selama hidupnya.
" Lihat kita ini, sehari mampu tidak kita tidak mencela makanan?, Atau mampu tidak dalam satu Minggu tidak mencela makanan sama sekali?, Atau sebulan, mampu tidak?, Atau mampukah sampai setahun antum tidak mencela makanan sama sekali, mampu tidak?, Sangat sulit ya, sangat sulit bagi kita menahan diri tidak mencela makanan, justru yang terjadi sebaliknya kita suka berkomentar dan bahkan mencela makanan, ketika kita memakan yang menurut kita kurang pas lidah kita akan mudah mengatakan ini dan itu tentang kekurangan makanan yang kita jelas makan.
Namun lihat betapa istimewanya Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam, beliau tidak mencela makanan bukan saja dalam hitungan hari, bulan dan tahun namun selama bertahun-tahun, bahkan selama hidupnya, ini menunjukkan bahwa Akhlak dan keistimewaan beliau diatas rata-rata manusia, menunjukkan dengan jelas bahwa beliau memang benar-benar utusan Allah Ta'ala, karena manusia biasa tidak dapat melakukan hal demikian, Waalahua'lam.
Saya melihat teladan amalan ini ada pada diri Syaikh Abdurrazzaq, ketika saya bersama beliau selama di Indonesia, belum sekalipun beliau saya jumpai mencela makanan, padahal yang ditemui beliau disini jelas sangat berbeda dengan makanan di Arab sana, disini beliau temui makanan aneh-aneh seperti kangkung, dan makanan Indonesia lainnya yang jelas tidak biasa bagi beliau, namun belum sekalipun beliau saya ketahui komentar soal makanan yang disajikan."
Dari Abu Hurairah, beliau menyebutkan :
مَا عَابَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – طَعَامًا قَطُّ ، إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela suatu makanan sedikit pun. Seandainya beliau menyukainya, beliau menyantapnya. Jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya (tidak memakannya).” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).
Sumber Referensi "Jangan menjelek-jelekkan Makanan", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di rumoysho.co
No comments:
Post a Comment