Oleh Siswo Kusyudhanto
Bagi seorang pemuda yang mendambakan pendamping hidup sejak lama, bahagia adalah ketika bersanding dengan wanita cantik sebagai istrinya.
Bagi seorang pekerja yang letih dan penat karena bekerja seharian bahagia adalah ketika tidur untuk istirahat.
Bagi orang yang tengah kehausan bahagia adalah segelas air minum.
Bagi orang tua yang memiliki anak yang cacat sejak lahir yang dimaksud bahagia adalah ketika melihat anaknya normal kembali seperti orang lain.
Bagi orang yang memiliki hutang banyak sehingga hidupnya selalu gelisah maka bahagia adalah ketika mampu melunasi semua hutangnya.
Dan seterusnya, demikian ukuran bahagia dalam ukuran dunia, setiap orang memiliki ukuran bahagia menurut kebutuhan dan perasaannya.
Namun ada kebahagiaan mutlak yang disediakan Allah Azza Wa Jalla karena amal ibadah dan didasarkan kepada keimanan dan ketaatan yakni surga. Inilah kebahagiaan sesusungguhnya.
(Dikutip dari Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah)
(Dikutip dari Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah)
No comments:
Post a Comment