Jika ada sekelompok orang melakukan amalan yang tidak ada dasarnya dari Al-Qur'an dan Hadist kemudian kita ingatkan, selalu nenek moyang menjadi dalih, dengan mengatakan "ini sudah adatnya sejak dulu", atau, "ini sudah jadi kebiasaan sejak nenek moyang kita", sesungguhnya sikap ini adalah sikap kaum jahiliyah yang masih tertinggal hingga sekarang, mungkin mereka sulit move on dari adat istiadat dan kebiasaan nenek moyangnya padahal jelas dia tau itu tidak ada perintahnya sama sekali dari Allah dan RasulNya, waallahua'lam.
Allah berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ قَالُوا حَسْبُنَا مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آَبَاؤُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ شَيْئًا وَلاَ يَهْتَدُونَ
“Dan jika dikatakan kepada mereka, marilah kalian kepada apa yang Allah turunkan kepada Rasul, niscaya mereka berkata, cukuplah bagi kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami berada padanya. Apakah (mereka tetap bersikap demikian) meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. Al-Maidah: 104).
Dalam menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir berkata, “Jika mereka diajak kepada agama dan syariat Allah, kepada hal-hal yang Allah wajibkan dan meninggalkan hal-hal yang Allah haramkan, mereka berkata, cukup bagi kami jalan-jalan yang ditempuh oleh nenek moyang kami. Allah berfirman, ‘Apakah (mereka tetap bersikap demikian) meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk?’ Yakni, mereka tidak mengetahui, memahami dan mengikuti kebenaran. Lalu kenapa mereka tetap mengikutinya padahal demikian keadaannya?! Tidak ada yang mengikuti mereka melainkan orang yang lebih bodoh dari mereka dan lebih sesat jalannya
(Tafsir al-Qur’anil ‘Azhim (2/108, 109).)
(Tafsir al-Qur’anil ‘Azhim (2/108, 109).)
Sumber Referensi "Penghalang Ittiba’ (3) : Mendahulukan Pendapat Nenek Moyang Dan Para Tokoh Di Atas Dalil", karya Ustadz Kholid Syamhudi di muslim.or
No comments:
Post a Comment