Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian beberapa waktu yang lalu di sebuah daerah di Bukittinggi, seorang jamaah yang sekaligus pengurus sebuah masjid di Bukittinggi bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah tentang bagaimana cara memakmurkan masjid, dia mengeluh karena masjid yang dikelolanya sepi dari jamaah, lalu Ustadz Maududi Abdullah menjawab salah satu cara agar sebuah masjid menjadi makmur, ramai dengan jamaah dan banyak kegiatan didalamnya yakni dengan membuat halaqah-halaqah Al-Qur’an, dan beliau menyampaikan keadan masjid-masjid berbasis Sunnah di Pekanbaru yang selalu ramai oleh jamaah karena ada kegiatan halaqah Al-Qur’an didalamnya, seperti misal Masjid Mahad Abu Darda Panam Pekanbaru, setiap harinya selalu ramai oleh kegiatan jamaah halaqah Al-Qur’an, tidak kurang 1200 orang jamaah hadir setiap harinya untuk belajar bacaan Al-Qur’an. Dengan demikian masjid tersebut tentu menjadi makmur dengan kegiatan amal ibadah.
Mendengar jawaban ustadz dan kabar ada 1200 orang selalu memenuhi sebuah masjid setiap hari di Kota Pekanbaru bikin orang itu kagum dan sekaligus mendapatkan pelajaran penting bagaimana cara memakmurkan masjid, hal itu tentu menginpirasi dia untuk mencoba membuat halaqah Al-Qur’an di masjid yang dikelolanya, dan berharap dengan demikian masjidnya menjadi makmur.
Semoga tulisan ini menginpirasi siapa saja yang membacanya, Aamiin.
Mendengar jawaban ustadz dan kabar ada 1200 orang selalu memenuhi sebuah masjid setiap hari di Kota Pekanbaru bikin orang itu kagum dan sekaligus mendapatkan pelajaran penting bagaimana cara memakmurkan masjid, hal itu tentu menginpirasi dia untuk mencoba membuat halaqah Al-Qur’an di masjid yang dikelolanya, dan berharap dengan demikian masjidnya menjadi makmur.
Semoga tulisan ini menginpirasi siapa saja yang membacanya, Aamiin.
Allah Ta’ala berfirman:
{مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ. إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ}
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” (QS At-Taubah: 18).
Ayat yang mulia ini menunjukkan besarnya keutamaan memakmurkan masjid yang didirikan karena Allah Ta’ala, dalam semua bentuk pemakmuran masjid, bahkan perbuatan terpuji ini merupakan bukti benarnya iman dalam hati seorang hamba.
Imam al-Qurthubi berkata: “Firman Allah Ta’ala ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa mempersaksikan orang-orang yang memakmurkan masjid dengan keimanan adalah (persaksian yang) benar, karena Allah Ta’ala mengaitkan keimanan dengan perbuatan (terpuji) ini dan mengabarkan tentanganya dengan menetapi perbuatan ini. Salah seorang ulama Salaf berkata: Jika engkau melihat seorang hamba (yang selalu) memakmurkan masjid maka berbaiksangkalah kepadanya”
( Kitab “Tafsir al-Qurthubi” (8/83).)
( Kitab “Tafsir al-Qurthubi” (8/83).)
Sumber referensi "Gemar memakmurkan Masjid, ciri orang beriman", karya Ustadz Abdullah bin Taslim di muslim. Or. Id
Foto kegiatan kelas bacaan Al-Qur’an di Masjid Mahad Abu Darda Panam, Pekanbaru.
No comments:
Post a Comment