Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu yang lalu saat Shalat tarawih di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru bertemu seorang pemuda yang penampilannya bercelana cingkrang, pakai jubah dan berjenggot, seingat saya pemuda ini beberapa tahun lalu di Bulan Ramadhan juga ketika datang ke Masjid Raudhatul Jannah mengikuti shalat tarawih masih pakai celana jeans pensil, dan pakai kaos oblong, MasyaAllah.
Pada saat itu dia bersama temannya dengan penampilan terlihat kontras jika dibandingkan jamaah terawih sekitarnya yang berpakaian gamis, mungkin karena itu ada seorang jamaah melihat mereka terlihat canggung dan saat jeda mengajak dua pemuda bercelana jeans itu untuk minum kopi dan teh yang disediakan panitia disela jeda terawih yang lumayan panjang, dan mereka pun akhirnya ikut menikmati kopi dan teh hangat dan membaur dengan jamaah tarawih.
MasyaAllah, baru paham akibat bersikap ramah dan usaha ringan salah seorang jamaah sangat membantu orang yang awam untuk berhijrah kepada pemahaman Ahlu Sunnah, demikian cara kerja dakwah yang benar. Andaikata saat itu banyak jamaah melihat aneh pada kedua pemuda itu mungkin pemandangan hari ini tidak akan terjadi, waalahua'lam.
Pada saat itu dia bersama temannya dengan penampilan terlihat kontras jika dibandingkan jamaah terawih sekitarnya yang berpakaian gamis, mungkin karena itu ada seorang jamaah melihat mereka terlihat canggung dan saat jeda mengajak dua pemuda bercelana jeans itu untuk minum kopi dan teh yang disediakan panitia disela jeda terawih yang lumayan panjang, dan mereka pun akhirnya ikut menikmati kopi dan teh hangat dan membaur dengan jamaah tarawih.
MasyaAllah, baru paham akibat bersikap ramah dan usaha ringan salah seorang jamaah sangat membantu orang yang awam untuk berhijrah kepada pemahaman Ahlu Sunnah, demikian cara kerja dakwah yang benar. Andaikata saat itu banyak jamaah melihat aneh pada kedua pemuda itu mungkin pemandangan hari ini tidak akan terjadi, waalahua'lam.
Jadi teringat kajian Ustadz Abdullah Zein MA ketika membahas hal serupa, kata beliau jika ada orang baru "ngaji" ditengah kita, mungkin penampilannya sangat terlihat awam seperti masih pakai celana jeans, atau kain yang digunakan masih tertutup mata kaki, atau jika pada jamaah wanita hijabnya masih asal2an cuma menutup kepala dan pakai jeans, jangan melihat mereka dengan pandangan aneh, karena hal itu dapat membuat mereka tidak nyaman dan merasa tidak diterima oleh jamaah yang sudah ngaji duluan. Perlakukan mereka dengan ramah, buat mereka merasa diterima di kalangan jamaah, dengan demikian mereka akan berusaha tetap tinggal dan mengikuti kajian Sunnah karena sudah merasa diperlakukan secara baik. Jangan menghambat Dakwah Sunnah dengan cara melihat aneh orang yang awam, bersikaplah ramah maka dakwah ini akan dikenal luas.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Pergaulilah manusia dengan akhlak mulia [HR. at-Tirmidzi no. 1987 dari Abu Dzar, dan beliau menilai hadits ini hasan shahih]
Referensi dr almanhaj.or.id
Foto jamaah shalat tarawih Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru.
No comments:
Post a Comment