Oleh Siswo Kusyudhanto
Dapat cerita dari seorang ustadz, kisah nyata yang membuktikan kebodohan memudahkan setan menjerumuskan seseorang kedalam kesesatan.
Di Pekanbaru hidup seorang wanita buruh cuci yang memiliki suami dan beberapa orang anak, mereka hidup serba kekurangan, upah dari kerja mencuci sangat kecil, sementara sisuami kerja serabutan, kadang jadi tukang batu atau buruh angkut.
Wanita buruh cuci itu adalah ahli ibadah, shalat fardhu tertib dia tunaikan, bahkan juga menegakkan shalat sunnah seperti shalat dhuha dan tahajud, puasanya senin kamis tidak pernah putus, selalu dia puasa dihari-hari itu. Namun sayang meskipun dia rajin beramal ibadah namun dia tidak memiliki banyak ilmu tentang agama.
Wanita buruh cuci itu hidupnya sangat sulit, hutangnya banyak kepada para tetangga, warung, spp sekolah anaknya juga menunggak beberapa bulan, dan seterusnya. Hal ini diketahui oleh salah seorang misionaris katolik yang merupakan salah satu pengguna jasa si tukang cuci, kemudian misionaris itu menawarkan kepada wanita buruh cuci agar pindah agama ke katolik dengan janji pihak yayasan katolik si misionaris akan membantu ekonomi si wanita itu, termasuk juga memberikan bea siswa kepada anak-anak wanita buruh cuci sampai perguruan tinggi. Mendengar tawaran si misionaris itu si wanita buruh cuci bimbang, dia masih sangat percaya kebenaran agama Islam dan ragu akan paham katolik. Wanita itu dalam kebimbangan yang luar biasa karena disatu sisi ekonominya sulit kemudian mendapat tawaran menggiurkan, disisi lain dia harus melepaskan agama yang dianutnya selama ini jika mengambil tawaran tersebut. Akhirnya si wanita memutuskan melakukan shalat Istikharah pada suatu malam untuk mohon petunjuk Allah mendapatkan keputusan yang benar, setelah melakukan shalat dia tidur, dan dalam tidurnya muncul sosok yang mengaku Isa Al Masih dalam mimpinya, dalam mimpinya itu wujud yang mengaku Isa Al Masih itu mengatakan bahwa si wanita harus memilih masuk Katolik dan meninggalkan Islam. Paginya ketika si wanita terbangun dia menceritakan mimpinya kepada sisuami, dan sisuami setuju dengan perintah Isa Al Masih itu, sehari kemudian sekeluarga masuk Katolik beramai-ramai dan meninggalkan agama Islam, subhanaallah.
Padahal andai wanita itu berilmu, dan mengetahui bahwa Isa Al Masih yang asli mengingkari trinitas yang dibawa kaum nasrani,
Di Pekanbaru hidup seorang wanita buruh cuci yang memiliki suami dan beberapa orang anak, mereka hidup serba kekurangan, upah dari kerja mencuci sangat kecil, sementara sisuami kerja serabutan, kadang jadi tukang batu atau buruh angkut.
Wanita buruh cuci itu adalah ahli ibadah, shalat fardhu tertib dia tunaikan, bahkan juga menegakkan shalat sunnah seperti shalat dhuha dan tahajud, puasanya senin kamis tidak pernah putus, selalu dia puasa dihari-hari itu. Namun sayang meskipun dia rajin beramal ibadah namun dia tidak memiliki banyak ilmu tentang agama.
Wanita buruh cuci itu hidupnya sangat sulit, hutangnya banyak kepada para tetangga, warung, spp sekolah anaknya juga menunggak beberapa bulan, dan seterusnya. Hal ini diketahui oleh salah seorang misionaris katolik yang merupakan salah satu pengguna jasa si tukang cuci, kemudian misionaris itu menawarkan kepada wanita buruh cuci agar pindah agama ke katolik dengan janji pihak yayasan katolik si misionaris akan membantu ekonomi si wanita itu, termasuk juga memberikan bea siswa kepada anak-anak wanita buruh cuci sampai perguruan tinggi. Mendengar tawaran si misionaris itu si wanita buruh cuci bimbang, dia masih sangat percaya kebenaran agama Islam dan ragu akan paham katolik. Wanita itu dalam kebimbangan yang luar biasa karena disatu sisi ekonominya sulit kemudian mendapat tawaran menggiurkan, disisi lain dia harus melepaskan agama yang dianutnya selama ini jika mengambil tawaran tersebut. Akhirnya si wanita memutuskan melakukan shalat Istikharah pada suatu malam untuk mohon petunjuk Allah mendapatkan keputusan yang benar, setelah melakukan shalat dia tidur, dan dalam tidurnya muncul sosok yang mengaku Isa Al Masih dalam mimpinya, dalam mimpinya itu wujud yang mengaku Isa Al Masih itu mengatakan bahwa si wanita harus memilih masuk Katolik dan meninggalkan Islam. Paginya ketika si wanita terbangun dia menceritakan mimpinya kepada sisuami, dan sisuami setuju dengan perintah Isa Al Masih itu, sehari kemudian sekeluarga masuk Katolik beramai-ramai dan meninggalkan agama Islam, subhanaallah.
Padahal andai wanita itu berilmu, dan mengetahui bahwa Isa Al Masih yang asli mengingkari trinitas yang dibawa kaum nasrani,
.... “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Isra’il, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.”.. (Al Maidah 72-73).
Benar kata Ustadz Ali Ahmad, "setan lebih takut kepada seseorang yang berilmu daripada ahli ibadah, karena seorang ahli ibadah yang bodoh dalam ilmu agama sangat mudah disesatkan oleh setan, sementara seorang yang berilmu setan perlu berfikir ribuan atau jutaan kali mencari jalan agar dapat menjerumuskan seorang yang berilmu kepada kesesatan yang diinginkannya. Maka wajib bagi kita untuk menuntut ilmu agama sampai kapanpun, jangan pernah lelah menuntut ilmu agama, karena batasnya adalah liang lahat, hanya dengan ilmu agama yang kita miliki membuat kita mampu membedakan mana Tauhid dan mana syirik, mana Sunnah dan mana Bid'ah, mana halal dan mana haram, mana hidayah dan mana kesesatan dan seterusnya, dengan demikian sulit bagi setan menyesatkan kita, karena kita sudah mengetahui jalan mana yang akan ditunjukkan oleh setan, jalan yang patut kita hindari, waallahua'lam. "
Semoga kisah wanita buruh cuci itu menjadi pelajaran bagi kita, betapa pentingnya ilmu bagi kita, karena dengan ilmu agama yang cukup dapat menuntun kita kepada jalan yang benar dan menghindari jalan kesesatan.
Allah berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
Semoga kisah wanita buruh cuci itu menjadi pelajaran bagi kita, betapa pentingnya ilmu bagi kita, karena dengan ilmu agama yang cukup dapat menuntun kita kepada jalan yang benar dan menghindari jalan kesesatan.
Allah berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
No comments:
Post a Comment