Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam tabligh akbar di Kota Bukittinggi Sumbar minggu kemarin banyak jamaah terisak menangis mendengar materi kajian, Ustadz Maududi Abdullah mengatakan dalam kajian itu, "Banyak orang sibuk menyiapkan tujuan-tujuan dunia, mereka mengira hidup selama-lamanya didunia sehingga mereka disibukkan untuk menyiapkan rumahnya, kuliah anaknya, hari tuanya dan seterusnya. Padahal hidup didunia itu sangat singkat, seperti dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bahwa umur umatnya berkisar hanya 60-70 tahun, ini sangat singkat, bahkan banyak yang sebelum umur itu sudah meninggal dunia, sementara kehidupan akhirat adalah selama-lamanya. Kenapa tidak disibukkan dengan persiapan untuk kehidupan yang sangat lama dan tidak terbatas yakni akhirat?.
Maka kalau ada seseorang sudah berumur senja, seperti umur 40 tahun atau 50 tahun belum juga bertaubat dan masih sibuk dengan melakukan maksiat, kapan anda mempersiapkan akhirat anda?, padahal taubat tidak menunggu datangnya ajal, segera putar haluan, bertaubatlah dan persiapkan akhirat anda, sebelum ajal menjemput anda, karena pintu taubat yang luas disediakan oleh Allah Ta’ala hanya ketika kita masih hidup, dan pintu itu akan tertutup jika nyawa sudah lepas dari raga kita, waallahua'lam. "
Maka kalau ada seseorang sudah berumur senja, seperti umur 40 tahun atau 50 tahun belum juga bertaubat dan masih sibuk dengan melakukan maksiat, kapan anda mempersiapkan akhirat anda?, padahal taubat tidak menunggu datangnya ajal, segera putar haluan, bertaubatlah dan persiapkan akhirat anda, sebelum ajal menjemput anda, karena pintu taubat yang luas disediakan oleh Allah Ta’ala hanya ketika kita masih hidup, dan pintu itu akan tertutup jika nyawa sudah lepas dari raga kita, waallahua'lam. "
Diantara nasehat itu adalah firman Allâh :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan kehidupan dunia ini tiada lain hanyalah main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mau memahaminya? [Al-An’âm/6:32]
Juga firman-Nya
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedangkan apa yang di sisi Allâh itu lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak mau memahaminya? [Al-Qhashas/28:60]
Juga firman-Nya:
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
Allâh meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). [Ar-Ra’du/13:26]
Juga firman-Nya:
أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآخِرَةِ ۚ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ
Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. [At-Taubah/9:38]
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ
Tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. [Al-A’lâ/87:16-17]
Referensi "Kehidupan akhirat lebih baik", karya Syaikh Shalah al Budair di almanhaj.or id.
No comments:
Post a Comment