Oleh Siswo Kusyudhanto
Suatu saat disebuah daerah pernah shalat berjamaah disebuah masjid, saat membentuk barisan makmum kaki saya senggolkan dengan kaki orang disebelah saya, namun ketika mengenai kakinya dia malah menjauhkan kakinya, saya coba lagi makin mendekat kakinya, justru kakinya makin jauh. Setelah shalat saya dengar orang yang tadi disebelah saya berbisik kepada temannya dan saya mendengarnya, "orang itu wahabi", dalam hati sedih dan prihatin, subhanaallah, saya sebenarnya ingin datangi orang itu untuk menanyakan apa itu wahabi, karena kebanyakan yang sering mengatakan wahabi tidak tau definisi wahabi, namun saya urungkan, dan berusaha melupakan rasa sakit hati, serta berupaya mencoba berprasangka baik saja, mungkin dia belum sampai ilmu tentang merapatkan shaf saat shalat, dan dia mungkin belum tau hadist yang menyebutkan rongga diantara shaf akan ditempati setan, juga renggangnya shaf bukti terpecah belahnya umat.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, "mereka menciptakan fitnah sebagai upaya menutup telinga para muridnya agar tidak mendengar kebenaran agama ini, dengan demikian yang sampai kepada mereka bukan kebenaran, namun hanya fitnah. Karena jika para murid itu tau bagaimana Islam yang benar, Islam diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan bagaimana para sahabat beliau mengikutinya pasti para murid itu meninggalkan gurunya. "
Dijelaskan dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِـي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، اَلْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ وَالْقَائِِمُ خَيْـرٌ مِنَ الْمَاشِي، وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنَ السَّاعِي، فَكَسِّرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمُ الْحِجَارَةَ، فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ.
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan muncul banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari. Orang yang duduk saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri saat itu lebih baik daripada orang yang berjalan dan orang yang berjalan saat itu lebih baik daripada orang yang berlari. Maka patahkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian dan pukulkanlah pedang-pedang kalian ke batu. Jika salah seorang dari kalian dimasukinya (fitnah), maka jadilah seperti salah seorang anak Adam yang paling baik (Habil).’”
[HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak]
Referensi TANDA-TANDA KECIL KIAMAT. Oleh Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil di almanhaj.or. Id
No comments:
Post a Comment