Oleh Siswo Kusyudhanto
Sering kali ada orang mengatakan" belajarlah kepada guru yang bersanad sampai kepada Nabi Muhammad Shallalallahu alaihi Wa Sallam", namun yang dimaksudkan dengan guru yang bersanad olehnya justru mengajarkan amalan bid'ah dan syirik yang jelas dilarang oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam, lalu sanadnya kepada siapa itu?, jelas orang yang melakukan amalan bid'ah dan syirik bukan bersanad kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam namun selain kepada beliau.
Jadi makin memahami pentingnya ilmu dalam memilih guru, sebaiknya belajar kepada ulama, tentu ulama yang dimaksud adalah seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah, bukan asal merk ulama yang disematkan kepada seseorang.
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah menjelaskan sebuah hadist mengenai ulama ini, beliau mengatakan, " Definisi ulama sudah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wa Sallam sendiri, yakni seorang ulama adalah pewaris para nabi, artinya namanya sebagai pewaris dia wajib menjaga keaslian ajaran Nabi dan Rasul saja. Status pewaris disini artinya dia tidak sedikitpun punya hak merubah hukum yang disampaikan Nabi dan Rasul. Jika ada seseorang yang disebut sebagi ulama namun seringkali merubah-rubah hukum yang disampaikan para Nabi dan Rasul, yang semula diharamkan lalu kemudian dia halalkan atau sebaliknya, maka ketahuilah dia bukan ulama.Waallahua'lam"
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
“Ulama adalah pewaris para nabi.” (HR At-Tirmidzi dari Abu Ad-Darda radhiallahu ‘anhu),
No comments:
Post a Comment