Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah ditanya seorang jama'ah, "ustadz saya orangnya mudah marah, bagaimana tipsnya agar menjadi seorang yang sabar?".
Ustadz Maududi Abdullah menjawab, "cara bersabar yakni persiapkan sikap sabar sebelum datangnya sesuatu yang membuat kita tidak sabar. Jangan sesuatu yang bikin kita tidak dapat bersabar datang kepada kita, kemudian kita membutuhkan sikap sabar pada saat itu terjadi, jika terjadi demikian tentu membuat sulit bagi kita untuk bersabar. Semisal kita seorang istri, ibu rumah tangga sangat suka vas bunga yang diberikan oleh suami kita, karena itu vas adalah oleh-oleh dari luar negri, suatu ketika anak kita bermain-main di dekat vas itu kemudian menyenggolnya dan jatuh, pecah, tentu kita akan marah-marah kepada anak kita, padahal dengan memarahi anak tidak mengembalikan vas itu kembali utuh.
Berbeda ketika sikap sabar sudah kita miliki sebelum vas itu jatuh, mungkin ketika terjadi vas itu jatuh dan pecah kita akan memakluminya, kita akan menasehati dan bicara baik-baik kepada si anak, dan meminta dia bermain diluar rumah. Maka latihlah sikap sabar sebelum datang hal yang membuat kita tidak sabar. Waallahua'lam. "
Ustadz Maududi Abdullah menjawab, "cara bersabar yakni persiapkan sikap sabar sebelum datangnya sesuatu yang membuat kita tidak sabar. Jangan sesuatu yang bikin kita tidak dapat bersabar datang kepada kita, kemudian kita membutuhkan sikap sabar pada saat itu terjadi, jika terjadi demikian tentu membuat sulit bagi kita untuk bersabar. Semisal kita seorang istri, ibu rumah tangga sangat suka vas bunga yang diberikan oleh suami kita, karena itu vas adalah oleh-oleh dari luar negri, suatu ketika anak kita bermain-main di dekat vas itu kemudian menyenggolnya dan jatuh, pecah, tentu kita akan marah-marah kepada anak kita, padahal dengan memarahi anak tidak mengembalikan vas itu kembali utuh.
Berbeda ketika sikap sabar sudah kita miliki sebelum vas itu jatuh, mungkin ketika terjadi vas itu jatuh dan pecah kita akan memakluminya, kita akan menasehati dan bicara baik-baik kepada si anak, dan meminta dia bermain diluar rumah. Maka latihlah sikap sabar sebelum datang hal yang membuat kita tidak sabar. Waallahua'lam. "
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allâh beserta orang-orang yang sabar. [Al-Anfâl/ 8: 46]
Dengan demikian, orang-orang yang sabar telah menggenggam ma’iyyah ini dengan membawa kebaikan dunia dan akhirat. Mereka telah jaya mendapatkan ma’iyyah ini dengan berbagai nikmat-Nya baik yang batin maupun yang lahir.
Allâh juga menjadikan kepemimpinan dalam agama ini digantungkan pada kesabaran dan keyakinan. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (As-Sajdah 32: 24) [Lihat Uddatus Shâbirîn wa Dzakhîratus Syâkirîn]
Janji Allâh Azza wa Jalla buat orang-orang yang bersabar itu begitu banyak dan mulia dan Allâh Azza wa Jalla pasti akan menepati janji-Nya. Lalu, mengapa kita masih berat dan susah untuk bersabar?
Referensi "Sabar adalah kemenangan dua sisi", dr almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment